SAGA

Wisata Religi Makam Gus Dur (III)

"Untuk masuk ke makam pun, peziarah atau pengunjung tak dipungut biaya sepeser pun"

Quinawaty Pasaribu

Jalan masuk ke makam Gus Dur di Jombang (Foto: Quinawaty Pasaribu, KBR68H)
Gus Dur, Toleransi, Jombang

Museum Gus Dur

Pedagang kaki lima dan penjual memadati  jalan sepanjang menuju komplek makam Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng. Mereka menawarkan buku, video humor Gus Dur, hingga kaus yang menampilkan wajah bekas Presiden kelima tersebut. Ahmad Solihin salah satu pedagang yang berjualan.

Ahmad Solihin: Ini baru kita mulai jualan Oktober 2012 sampai sekarang. ini standnya pondok, jadi semua stand dibawah naungan pondok.
KBR68H: Seberapa laku souvenis gus dur?
Ahmad Solihin: Tergantung pengunjung juga kinat santri, terutama santri di sini. Omset ketika Sabtu-Minggu bisa sampai 3 juta.
KBR68H: Yang dibeli apa?
Ahmad Solihin: Kopiah gus dur, kaus gus dur itu juga.

Untuk masuk ke makam pun, peziarah atau pengunjung tak dipungut biaya sepeser pun. Kepala Pondok Pesantren Tebuireng, Lukman Hakim.

KBR68H: Ini kan saya lihat, tidak ada penarikan tiket, memang seperti itu?
Lukman Hakim: Kami tidak memungut secara formal. Kalau ada yang mau bersedekah, ada kotak amal, yang tidak ada keharusan. Seikhlasnya, dan itu pun dikelola oleh lembaga sosial. Dana yang terkumpul, itu dikembalikan ke fakir miskin, anak yatim. Jadi sama sekali tidak masuk ke operasional pesantren. Kebetulan ada ziarah, maka kotak amal dikelola lembaga sosial pesantren.

Begitu besarnya antusiasme pengunjung  membuat pengelola makam Gus Dur berencana membenahi sarana penunjang. Termasuk membangun museum.  Kepala Dinas Pariwisata Jombang, Suyoto menjelaskan.

Suyoto: Nah rencana itu nanti dikawasan gus dur dibangun, bukan makamnya tetap begitu. Nah dari kawasan itu, di sana ada PKL, sekarang masih semrawut ada 200 di pinggir jalan, ada penataan. Parkiran juga. Kemudian juga memberikan kenyamanan kepada peziarah, ini yang diprogramkan pertama pelebaran jalan, mulai dari jalan masuk. Kemudian jalan penunjang. Kemudian jalan ke barat menuju tempat parkir. Kemudian di sana akan dibangun tempat parkir, mushola, PKL, kemudian museum, dan untuk kamar mandi.
KBR68H: Dananya berapa?
Suyoto: Rencana awal, sekitar 300 miliar.

Rencananya museum tersebut mulai digarap  tahun depan. Kembali Suyoto.  “Untuk museum, kami membuat perencanaan bangunan, tahun 2013 mulai fisiknya. Untuk sementara, dianggarkan 10 miliar untuk fisik museum. Kemudian untuk bangunan yang lain, ada kementerian dan dinas yang lain,” jelasnya.


Pihak keluarga mendukung membuat museum, namun mereka berpesan agar makam Gus Dur tidak dipugar.

  • Gus Dur
  • Toleransi
  • Jombang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!