BERITA

TKW asal Desa Kediri Lombok Barat Meninggal di Malaysia Diduga Karena Dianiaya

"Keberangkatan Nursehan ke Malaysia tanpa ada pelatihan keterampilan dan perjanjian yang jelas"

TKW asal Desa Kediri Lombok Barat Meninggal di Malaysia Diduga Karena Dianiaya
Ilustrasi

KBR, Mataram - Nursehan (37 tahun), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Kediri Lombok Barat Meninggal dunia di Malaysia. Diduga dia menjadi korban penganiayaan dan human trafficking.

Aktivis Buruh Migran Endang mengatakan, keberangkatan Nursehan ke Malaysia tanpa ada pelatihan keterampilan dan perjanjian yang jelas, sehari menginap di rumah calo langsung di berangkatkan.

“Dia ada pasport tapi paspornya 48 halaman, passport melancong di belakangkanya juga ada disebutkan nama PT-nya, tapi dia tidak melakukan, tidak dilatih, tidak diasuransikan. Jadi dia begitu berangkat nginap semalam di rumahnya calo langsung terbang. Saya pikir ini modus trafiking yang dilakukan yang baru, jadi perdagangan orang,” ungkap Endang, Senin (30/11/2015).

Endang  menambahkan, ia langsung melaporkan ke KBRI Kuala Lumpur dan Kemenlu ketika mendapatkan laporan dari pihak kelaurga korban. Hingga jenazah bisa dipulangkan   pada tanggal 28 November.

Namun karena kematiannya di rasa kurang wajar, ada kejanggalan-kejanggalan yang tidak sesuai dengan cerita dari calo, keluarga korban sepakat untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Nursehan.


Editor: Rony Sitanggang 

  • Buruh migran
  • tewas di malaysia
  • Aktivis Buruh Migran Endang
  • otopsi
  • korban perdagangan manusia
  • human trafficking
  • Nursehan (37 tahun)
  • Desa Kediri Lombok Barat

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • yongki8 years ago

    bagaimana tindak lanjut pemerintah masalah perdagangan manusia tsb dan apakah calo yg membrangkatkan almarhum tidak ditangkap . sdikit saya mengetahui realita dari berita tersebut dan stelah saya membaca tulisan yg di atas saya rasa kurang, karna menurut pembicaraan keluarga dari pihak korban mengatakan bahwa korban jatuh dari sebuah bangunan penginapan dan tidak diketahui penyebabnya namun saat jenazah korban dipulangkan dan di otopsi tepatnya di rs bayangkara mataram terdapat banyak jahitan antara pusar sampai ke dada korban dan di muka serta kepala korban diduga organ tubuh korban diambil di malasya . bagaimana pendapat anda .??