BERITA

Warga Enggan Jual Tanah, Balikpapan Sulit Bangun Sekolah Baru

Warga Enggan Jual Tanah, Balikpapan Sulit Bangun Sekolah Baru

KBR, Balikpapan – Kota Balikpapan di Kalimantan Timur hingga kini masih kekurangan sekolah khususnya setingkat SMP maupun SMA dan SMK.

Jumlah sekolah tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk maupun jumlah siswa yang meningkat setiap tahun.


Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan saat ini jumlah sekolah masih terbatas yakni SMP hanya berjumlah 22 sekolah, SMA hanya 9 sekolah dan SMK hanya 6 sekolah. Sedangkan SD berjumlah 136 sekolah.


Abdulloh mengatakan DPRD Balikpapan sebetulnya siap menganggarkan dana untuk pembangunan sekolah baru, namun Pemerintah Kota tetap kesulitan membangun karena sulit mencari lahan. Rata-rata warga enggan melepaskan  tanahnya untuk lokasi pembangunan sekolah.


"SMP itu ya idealnya itu harus 50 sekolah SMP. Dengan jumlah penduduk 700 ribu sekian, itu SMP sudah dapat 50 SMP sudah bagus. Cuma kan prosesnya (pembangunan) yang memang kadang terkendala di proses pembebasan lahan. Tahu sendirilah, pembebasan lahan walaupun sekarang sudah menggunakan appraisal appraisal (penafsir harga), tapi proses di pembebasan itu banyak kendala," kata Abdulloh, Rabu (7/10).


Dari tahun 2011 hingga 2015 pemerintah Kota Balikpapan hanya bisa menambah satu sekolah SMK. Sedangkan untuk SMP maupun SMA tidak ada tambahan. Kemungkinan tahun depan juga hanya bisa menambah satu sekolah SMK lagi.


Jumlah siswa di Balikpapan setiap tahun terus meningkat. Pada 2011 terdapat 89.493 siswa, kemudian meningkat pada 2013 menjadi 91.524 siswa dan pada tahun 2014 juga meningkat menjadi 94.121 siswa.


Editor: Agus Luqman 

  • balikpapan
  • kalimantan timur
  • pendidikan
  • Gedung Sekolah
  • DPRD

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!