BERITA

Gelombang Tinggi Hingga Sepekan, BMKG Imbau Nelayan Tak Melaut

"Sebab, berdasarkan pantauan BKMG, wilayah itu berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga sepekan ke depan. "

Muhammad Ridlo

Gelombang Tinggi Hingga Sepekan, BMKG Imbau Nelayan Tak Melaut
Gelombang tinggi. (Foto: Antara)

KBR, Cilacap - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Jawa Tengah memperingatkan nelayan di perairan selatan Jawa Tengah, hingga Yogyakarta untuk tidak nekat melaut meski saat ini sedang musim panen ikan. Sebab, berdasarkan pantauan BKMG, wilayah itu berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga sepekan ke depan.

Kepala Analis BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo memperkirakan, potensi tinggi geloombang di wilayah perairan tersebut berkisar tiga meter di perairan pantai dan empat meter di lepas samudera. Gelombang setinggi ini kata dia, berbahaya untuk perahu nelayan berukuran kecil dan pengguna transportasi laut lainnya.


"Gelombangnya cukup tinggi. Di perairan dekat pantai sekitar tiga meter sedangkan di samudera lepas sekitar empat meter.Jadi, hingga hari ini cukup rawan dan berbahaya untuk pengguna transportasi laut, antara perairan selatan Jawa Tengah hingga Yogyakarta. Ikan banyak tapi di sisi lain gelombang relatif tinggi sehingga nelayan tidak bisa melaut sehingga tangkapan tidak terlalu banyak," jelasnya kepada KBR, Sabtu (3/10).


Teguh Wardoyo mengakui, saat ini memasuki upwelling, yakni penaikan massa air laut yang membawa plankton dari suatu lapisan dalam ke permukaan. Dengan adanya plankton di permukaan, ikan akan banyak bermunculan di permukaan dan mudah ditangkap oleh nelayan.

 

  • Upwelling
  • BMKG
  • musim panen ikan
  • tinggi gelombang
  • imbauan BMKG
  • nelayan jawa tengah
  • KKP
  • perairan selatan Jawa Tengah
  • Yogyakarta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!