BERITA

Ratusan Warga Lasem, Rembang Tolak Digusur

Ratusan Warga Lasem, Rembang Tolak Digusur
Kepala desa Dorokandang Kec. Lasem, Rembang menunjukkan data warga pemakai lahan eks stasiun dan rel kereta api. (Foto:KBR/Musyafa)

KBR, Rembang – Sekira 250an   keluarga di wilayah Lasem, Rembang, Jawa Tengah tetap ngotot mendiami lahan bekas stasiun dan rel kereta api. Salah satu tokoh warga setempat, Edi Heryanto menyatakan pihaknya menolak pindah, karena selama ini merasa membayar pajak bumi dan bangunan. Selain itu, PT Kereta API Indonesia (KAI) belum akan mengalihfungsikan lahan untuk sarana perkeretapian. Jika digunakan terkait kereta api, ia siap paling pertama membongkar bangunan rumahnya.

“Sepanjang tidak ada untuk kepentingan umum atau terkait perkeretaapian, saya yang akan paling depan melawan kesewenang-wenangan pelanggaran hukum agraria di Indonesia. Jadi selama ini tidak ada pembangunan yang ada kaitannya dengan perkeretaapian. Justru dugaan kami PT KAI akan bekerja sama dengan pihak ketiga, membangun bangunan lain di luar fungsi PT KAI, “ ungkapnya kepada KBR, hari Kamis (03/09).

 Menurut Edi, belakangan nilai sewa lahan dinaikkan berlipat lipat oleh PT KAI, terkesan ada pengusiran secara halus. Warga yang umumnya dari keluarga tidak mampu merasa keberatan.
 

Maka forum warga pengguna lahan eks stasiun melayangkan surat kepada Kementerian Agraria, Tata Ruang/Kepala BPN untuk menindaklanjuti keluhan tersebut, supaya masyarakat mendapatkan kepastian.


Editor: Rony Sitanggang

  • penggusuran
  • Lasem
  • Rembang
  • Jawa Tengah
  • edy heryanto
  • PT Kereta API Indonesia (KAI)
  • kementerian agraria

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!