BERITA

Rohingya di Aceh Berstatus Pencari Suaka Politik

"Hal itu sesuai hasil laporan registrasi yang dikeluarkan badan pengungsi dunia United Nations High Comissioner for Refugees (UNHCR). "

Erwin Jalaludin

Rohingya di Aceh Berstatus Pencari Suaka Politik
Warga rohingnya yang terdampar di Kabupaten Aceh Utara. Foto : Erwin Jalaluddin KBR

KBR, Lhokseumawe – Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) menyatakan pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh sebagai pencari suaka politik atau perlindungan dari negara lain. Hal itu sesuai hasil laporan registrasi yang dikeluarkan badan pengungsi dunia United Nations High Comissioner for Refugees (UNHCR).

Kepala Bidang Politik Luar Negeri Urusan Multilateral Kemenkopolhukam, Nugroho Mujianto mengatakan, pihaknya terus melakukan kerjasama dengan UNHCR terkait pencari suaka politik tersebut. Sedangkan, untuk kebutuhan logistik bagi warga negara asing (WNA) itu sepenuhnya ditanggung Organization for Migration (IOM).

”Mereka (rohingya-red) pencari suaka yang datang ke Indonesia. Selama mereka menunggu proses penempatan ke negara ketiga atau solusi yang lainnya tentu setelah ada keputusan dari UNHCR,” kata Nugroho menjawab KBR, Senin (25/5/2015).


Sekitar seribuan warga Rohingya ditemukan terdampar di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur. Selain didominasi muslim Myanmar, juga banyak di antaranya yang berasal dari negara Bangladesh.

Hari ini, rapat koordinasi yang akan dihadiri beberapa lembaga terkait tentang pengungsi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) akan dilakukan. Pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • Rohingnya
  • Suaka
  • Politik
  • Pengungsi
  • Aceh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!