BERITA
Over Load, TKI Sakit Jiwa di Nunukan Mulai Meresahkan Warga
"Banyak buruh migran berkeliaran dan menganggu ketertiban umum."
KBR, Nunukan– Pemerintah Kabupaten Nunukan mengaku kesulitan menangani bekas
buruh migran yang mengalami gangguan kejiwaan. Kepala
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan Abdul
Karim mengatakan jumlah mereka yang dipulangkan ke daerah asal tak sebanding dengan kedatangan jumlah buruh migran yang menderita gangguan jiwa. Saat ini kata dia, banyak
buruh migran berkeliaran dijalan dan menganggu ketertiban umum.
“Rasio
tidak imbang.Kecepatan masuk dengan kecepatan penanganan itu rasionya
sudah tidak imbang. Kemampuan kita bilang tadi kan 3 kita kirim, nambah
di 4.“ujar Abdul Karim kepada KBR Senin (25/05/2015).
Hingga
bulan Mei 2015 pemerintah daerah telah memulangkan 5 buruh migran yang
mengalami gangguan jiwa ke daerah asal mereka, serta mengirim 7 buruh
migran ke rumah sakit jiwa Tarakan.
Tahun 2015 pemerintah daerah Nunukan
menganggarkan 132 juta rupiah untuk pemulangan dan perawatan buruh
migran yang mengalami gangguan kejiwaan. Tidak adanya transportasi
laut dari Nunukan menuju Jakarta membuat Pemda Nunukan kesulitan mengirim buruh migran yang mengalami gangguan jiwa ke
Rumah Sakit Kramat jati, sebagai pusat rehabilitasi bagi TKI dengan
gangguan kejiwaan, yang dibiayai oleh negara.
Editor: Malika
- Migran
- Buruh
- Gangguan Jiwa
- Nunukan
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!