BERITA

Jumat Besok, Jalan Protokol di Solo Jadi Panggung Tari Terbuka

"Ribuan siswa SD bakal menari bersama untuk merayakan Hari Tari Dunia atau World Dance Day, 29 April. "

Yudha Satriawan

Jumat Besok, Jalan Protokol di Solo Jadi Panggung Tari Terbuka
Sejumlah seniman menari bersama dalam acara Solo Menari 24 Jam, memperingati Hari Tari Dunia, pada 2013 lalu. (Foto: surakarta.go.id/Publik Domain)

KBR, Solo - Sejumlah jalan protokol di Solo Jawa Tengah akan menjadi penggung terbuka bagi ribuan siswa SD.

Mereka bakal menari bersama untuk merayakan Hari Tari Dunia atau World Dance Day, 29 April.


Ketua Pelaksana hari Tari Dunia di Solo, Eko Wahyu Prihantoro mengatakan tari kolosal dari beragam tari tradisional akan disajikan dalam pertunjukan tersebut.


Menurut Eko, warga negara asing dari sejumlah negara akan ikut tampil dalam Solo Menari 24 Jam.


"Hari Tari Dunia besok, di Solo akan digelar pertunjukan spektakuler di jalan protokol Jenderal Sudirman Solo berupa tari kolosal sekitar 1645 orang dari siswa SD, sanggar seni tari anak dan paguyuban guru tari," kata Eko Wahyu, di Solo, Kamis (28/4/2016).


"Juga ada penampilan dari warga asing, seperti Mami Yamamura dari Jepang, Andrea dan Anna dari Jerman, Moh Ari dari Singapura, dan Karen dari Meksico.M ereka menari tari Legong dari Bali," lanjut Eko.


Lokasi perayaan Hari Tari Dunia di Solo digelar di sejumlah lokasi. Diantaranya jalan protokol, kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, berbagai pusat perbelanjaan atau mall, sekolah menengah, dan sebagainya.


Solo Menari 24 Jam sudah berlangsung selama 10 tahun ini atau selama satu dasawarsa.


Hari Tari Dunia digelar setiap 29 April.


Hari tari dunia pertama kali dicanangkan di tahun 1982 oleh lembaga tari internasional Counseil Internasional de la Danse (CID). Tujuannya adalah untuk mengajak seluruh warga dunia berpartisipasi untuk menampilkan tarian-tarian negara mereka yang jumlahnya beragam.


Setelah itu, Hari Tari Dunia diperkenalkan oleh Badan Dunia PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO).


Merunut sejarah, Hari Tari Dunia ini ditetapkan sebagai bentuk penghormatan kepada Jean Georges Noverre, seorang pencipta tari balet modern berkebangsaan Perancis. Jean Georges Noverre lahir pada 29 April 1727 dan meninggal 19 Oktober 1810.


Setelah itu, Hari Tari menjadi momen dimana warga dunia menampilkan keindahan seni tari dari budayanya masing-masing.


Editor: Agus Luqman

  • Hari Tari Sedunia
  • Solo
  • Surakarta
  • Jawa Tengah
  • kebudayaan
  • PBB
  • UNESCO

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!