HEADLINE

Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Air Asia yang Menewaskan 162 Orang

Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat  Air Asia yang Menewaskan 162 Orang

KBR, Jakarta - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) menyebutkan kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 karena  perawatan pesawat yang tidak selesai. Sebelum kecelakaan pesawat beberapa kali mengalami kerusakan berulang.

Menurut investigator KNKT Nurcahyo, ditemukan adanya kerusakan berulang pada alat Rudder Travel Limiter.Hal itu ditambah pada kerusakan pasokan listrik dari alat Flight Augmentation Computer sehingga pesawat tidak bisa dikendalikan dan berguling hingga 54 derajat.

"Dari grafik ini terlihat bahwa di bulan Januari satu kali, Februari satu kali sama dengan September namun kemudian di Oktober terjadi dua kali, di bulan November 5 kali dan di bulan Desember terjadi kerusakan 9 kali pada Rudder Travel Limiter Unit. Namun demikian tenyata kerusakan yang terjadi dalam pesawat QZ8501.Bergeraknya rudder sebesar 2 derajat yang menyebabkan pesawat berguling  dengan kecepatan 6 derajat perdetik disebabkan gangguan listrik pada FAC," jelas invetigator KNKT Nurcahyo di Gedung KNKT, Selasa (1/12/2015)


Investigator KNKT Nurcahyo menambahkan, kejadian yang memperparah adalah sistem kontrol pesawat yang menyebabkan pilot dan kopilot tidak bisa mengendalikan. Kata dia, gerakan pesawat yang berguling dengan hidung pesawat naik tidak bisa diatasi pilot dan kopilot. Karena kata dia, kejadian bergulingnya pesawat melebihi batas kemampuan pilot penerbangan sipil.


Pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya tujuan Singapura  jatuh di di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014. Akibat peristiwa ini  ini   162 orang termasuk dua pilot, empat awak kabin dan 156 penumpang  tewas.

Editor: Rony Sitanggang

  • Pesawat Air Asia QZ 8501
  • jatuh di di perairan dekat Pangkalan Bun
  • Kalimantan Tengah
  • 162 tewas
  • investigator KNKT Nurcahyo
  • penyebab kecelakaan
  • kurang perawatan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!