BERITA

Pesawat Bantuan Luar Negeri Kemungkinan Datang Hari Ini

"Juru bicara Kemenlu, Armanatha Nasir mengatakan, kelima negara sudah menyatakan kesanggupannya untuk membantu pemerintah."

Dimas Rizky Chrisnanda

Pesawat Bantuan Luar Negeri Kemungkinan Datang Hari Ini
Helikopter Chinook CH-47. Pasukan Keamanan Jepang mengumpulkan air dari laut untuk dijatuhkan di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima beberapa waktu lalu. (Antara Foto)

KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menghubungi lima negara untuk diminta bantuannya memadamkam titik api di sejumlah daerah di Indonesia. Kelima negara itu adalah Australia, Singapura, Malaysia, Rusia dan Tiongkok.

Juru bicara Kemenlu, Armanatha Nasir mengatakan, kelima negara sudah menyatakan kesanggupannya untuk membantu pemerintah. Meski demikian, Kata dia, pemerintah masih menunggu kedatangan pesawat dari negara-negara tersebut.

"Dalam konteks ini mereka akan meminjamkan pesawatnya. Selama kita butuhkan, itu sedang kita bahas, seberapa lama perlunya. Apakah dalam konteks krisis atau hanya pesawat untuk water bombing. Pesawat itu juga harus memiliki kemampuan membawa air sebesar 10 ribu liter," jelas Armanatha Nasir kepada KBR.

Armanatha Nasir menambahkan pesawat-pesawat bantuan dari luar negeri kemungkinan akan datang hari ini. Sementara, untuk koordinator utama teknis di lapangan nantinya akan dipegang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pemerintah akhirnya menerima bantuan asing untuk memadamkan api. Sebelumnya, Singapura dan Malaysia sudah menawarkan lebih dulu bantuannya. Namun saat itu pemerintah menolak bantuan negeri jiran itu. Belakangan Thailand yang juga sudah terdampak asap dari Indonesia, mendesak agar ASEAN turun tangan soal pembakaran hutan dan lahan ini.


Editor : Sasmito 

  • kebakaran hutan dan lahan
  • bantuan luar negeri
  • pesawat chinook

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!