BERITA
Keluarga Korban Konflik Tambang Lumajang Masih Diintimidasi
"Kepala Divisi Sosial KPAI Erlinda mengatakan KPAI akan bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan Perempuan untuk memberikan perlindungan kepada keluarga korban. "
Yudi Rachman
KBR, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan melakukan
pendampingan penanganan trauma kepada anak-anak keluarga korban
penganiayaan dan pembunuhan kasus tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur.
Apalagi sampai saat ini, menurut KPAI, masih ada intimidasi terhadap keluarga korban konflik tambang di Lumajang.
Kepala Divisi Sosial KPAI Erlinda mengatakan KPAI akan bekerjasama
dengan Dinas Sosial dan Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan
Perempuan untuk memberikan perlindungan kepada keluarga korban.
Tak
hanya itu, anak-anak yang menjadi saksi peristiwa itu juga akan
dilakukan pendampingan untuk mengurangi trauma akibat menyaksikan
kekerasan berdarah.
"Mungkin besok KPAI akan turun ke TKP. Kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan Perempuan (PP TP2A) kita meminta dan merekomendasikan kepada PP TP2A untuk segera memberikan pendampingan trauma healing kepada seluruh anak-anak tersebut,"kata Erlinda kepada KBR, Minggu (4/10).
"Anak-anak tersebut sesuai investigasi di awal mereka mengalami trauma
yang sangat dalam, mereka sangat ketakutan. Ternyata sampai hari ini
juga ada oknum-oknum yang melakukan intimidasi kepada keluarga korban," kata Erlinda.
Kepala
Divisi Sosial KPAI Erlinda menambahkan, KPAI juga akan melakukan
pendalaman dan koordinasi dengan kepolisian terkait perlu tidaknya
sekolah anak yang berada di area balai desa dipindahkan ke daerah yang
aman.
Pemindahkan sekolah diperlukan agar tidak ada trauma kepada
anak-anak didik PAUD yang menyaksikan kekerasan tersebut.
Sebelumnya,
penganiayaan dan pembunuhan Kancil, aktivis penolak tambang pasir
dilakukan di depan balai desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur.
Di
balai desa itu juga terdapat sekolah pendidikan anak usia dini. Saksi
mata menyebutkan, anak-anak itu ikut menyaksikan kejadian kekerasan
tersebut.
Editor: Agus Luqman
- KPAI
- Trauma Healing
- Petani Lumajang
- Salim Kancil
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!