BERITA

AJI Yogya Terancam Diusir, Pemilik Kontrakan: Masyarakat Resah

"Ketua AJI, Anang Zakaria, maklum dengan sikap pemilik kontrakan. "

Ria Apriyani

AJI Yogya Terancam Diusir, Pemilik Kontrakan:  Masyarakat Resah
Cuplikan Film Pulau Buru Tanah Air Beta karya Rahung Nasution. Foto: KBR/Citra

KBR, Jakarta- Pemilik kontrakan yang disewa Aliansi Jurnalis Independen, Yanto,  mengaku belum menentukan sikap. Kata dia, sore ini dia ingin meminta penjelasan AJI terlebih dulu soal acara pemutaran film Selasa lalu.

"Ini kan saya mau memanggil Mas Anang, mau saya konfrontirkan. Antara Mas AJI dengan saya. Karena kegiatan itu kami tidak tahu Mbak. Untuk apa, kita ga tahu. Saya juga kaget sampai seperti ini. Masyarakat jadi resah, jadi takut. Masyarakat jadi kacau. Mosok ndak ada apa-apa sampai digeruduk,"ujar Yanto ketika dihubungi KBR, Jumat(6/5/2016).

Ketua AJI, Anang Zakaria, sendiri maklum dengan sikap Yanto. Pasalnya, berdasarkan laporan anggota AJI yang memantau di luar ketika pembubaran terjadi Selasa(3/5/2016) malam, kepolisian menekan Yanto dan beberapa warga.

Rabu pagi, Yanto beserta aparat RT, RW, kecamatan, dan beberapa warga dipanggil ke kecamatan, lantas langsung diajak ke kepolisian daerah. Disana, mereka diberitahu bahwa acara yang diadakan AJI berbau komunis dan berpotensi konflik. Itu sebab, menurutnya, Yanto berubah sikap.

Anang sendiri mengaku selama ini komunikasinya dengan Yanto berlangsung baik. Bahkan setiap ada acara, Yanto yang juga mengelola sebuah wisma berjarak 50 meter dari kantor AJI, menawarkan lahan parkir untuk para tamu.

Sebelum pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta kemarin pun, AJI sudah memberitahu Yanto bahwa akan ada rapat dan peringatan kebebasan pers. 

"Dulu dia pesan ke kami, kalau ada acara nanti ngomong saja ke satpam supaya kalian bisa parkir di sini. Selama ini di antara teman AJI dan wisma begitu polanya."

Anang maklum jika beberapa warga takut. Sebab, menurutnya, tindakan polisi hari itu pun berlebihan. Anang tidak menduga jika polisi akan sampai membawa pasukan Brimob dan membuat pagar betis. Ini yang menurutnya membuat suasana mencekam.

Editor: Malika

  • AJI Yogyakarta
  • pembubaran nobar film buru
  • Pulau Buru Tanah Air Beta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!