BERITA
HTI : Demokrasi Tak Sesuai Prinsip Islam
"Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan terus melanjutkan Rapat dan Pawai Akbar (RPA) di berbagai daerah seluruh Indonesia."
KBR, Jakarta- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan terus melanjutkan Rapat dan Pawai Akbar (RPA) di berbagai daerah seluruh Indonesia. Puncak RPA tersebut akan diselenggarakan Sabtu pekan ini di Stadion Gelora Bung Karno dan dilanjutkan dengan pawai di sepanjang Jalan Thamrin, Jakarta. Menurut Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, RPA diselenggarakan untuk menegakkan kembali Khilafah berdasarkan syariah Islam, menggantikan sistem demokrasi yang berjalan di negara ini. Kata Ismail, sistem demokrasi tidak sesuai dengan prinsip agama Islam.
"Demokrasi
dalam pandangan Hizbut Tahrir telah memberikan mudharat yang lebih
besar karena demokrasi telah memberikan peluang atau hak untuk
menetapkan hukum di tangan rakyat itu sesuatu yang kalau kita kembali
pada prinsip agama Islam tidak sesuai kalau mengikuti ketentuan agama
Islam itu hak membuat hukum itu ada di tangan Allah SWT," ujarnya kepada KBR, Kamis (28/5).
Sepanjang bulan Mei 2015, bertepatan dengan bulan Rajab 1436 H, Hizbut
Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan Rapat dan Pawai Akbar (RPA) di 36
kota di seluruh Indonesia. Menurut HTI, visi dan misi ini penting untuk
terus ditegaskan dan dikokohkan terlebih di tengah arus besar yang
tengah mengancam keselamatan negeri ini, yakni neoliberalisme dan
neoimperialisme.
Editor: Dimas Rizky
- Hizbut tahrir Indonesia
- Rapat dan Pawai Akbar HTI
- Puncak RPA Sabtu
- HTI
- HTI menimbulkan mudharat
- Toleransi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!