HEADLINE

Komnas HAM Siap Tunjukkan Lokasi Kuburan Massal

""Mari kita bongkar kuburan-kuburan itu sebagai cara untuk membuktikan bahwa peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM berat itu terjadi. Kalau pembuktian itu masih dibutuhkan," "

Randyka Wijaya

Komnas HAM Siap Tunjukkan Lokasi Kuburan Massal

KBR, Jakarta- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) siap menunjukkan lokasi kuburan massal korban tragedi 1965-66. Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmat mengatakan siap membongkar kuburan massal apabila digunakan untuk pembuktian.

"Pak Menkopolhukam ingin melakukan penggalian, itu sesuatu yang positif. Artinya Komnas HAM tinggal mengiringi saja. Mari kita bongkar kuburan-kuburan itu sebagai cara untuk membuktikan bahwa peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM berat itu terjadi. Kalau pembuktian itu masih dibutuhkan," kata Imdadun Rahmat di Hotel Alia Cikini Jakarta, Kamis (28/04/2016).

Kata dia, Komnas HAM sudah mengantongi data-data lokasi kuburan korban tragedi 1965-66.

"Data-data itu ada, gampang sekali dikumpulkan itu." ungkapnya.

Simpang siur jumlah korban menjadi polemik di masyarakat. Puncaknya, setelah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meragukan jumlah korban.

Meski begitu, Komnas HAM juga tidak dapat menyebutkan secara pasti berapa jumlah korban 1965-66.

"Tapi yang jelas jumlahnya banyak, banyaknya itu berapa seharusnya pemerintah yang  memastikan," ujarnya.

Dalam upaya pengungkapan kebenaran Komnas HAM telah meminta pemerintah Amerika Serikat untuk membuka arsip nasionalnya mengenai peristiwa 1965-66 pada bulan lalu (14/03). Saat ini, kata dia, pemerintah Amerika telah mengizinkan untuk membuka arsip tersebut. Komnas HAM diminta untuk memilih sendiri arsip-arsip mengenai tragedi 1965-66 yang ada di Amerika. Tujuan utama dari arsip tersebut, kata dia, untuk melihat konteks internasional yang melatarbelakangi kasus 1965-66.

"Kan selama ini asumsinya, Indonesia ini menjadi korban perang dingin antara Soviet dengan Amerika. Amerika menggunakan angkatan darat untuk menghancurkan kekuasan Soekarno berikut partai komunis yang cenderung berkiblat ke Beijing ke Rusia, kan begitu," ungkapnya.

Editor: Rony Sitanggang 

  • tragedi65
  • Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmat
  • kuburan massal korban 65

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!