BERITA
Migrant Care: Pemerintah Perlu Strategi Khusus Atasi TKI Timur Tengah
"Moratorium atau penghentian sementara pengiriman buruh migran berlangsung tapi TKI masih dikirimkan. "
Eli Kamilah
KBR, Jakarta- Pemerintah diminta membuat strategi khusus untuk
mengatasi ribuan TKI yang masih nekat bekerja di Timur Tengah, padahal
Indonesia masih memberlakukan moratorium atau penghentian sementara
pengiriman buruh migran.
Analis Kebijakan dari lembaga Migrant Care,
Wahyu Susilo mengatakan moratorium tak tepat diberlakukan, jika tak ada
pembukaan lapangan pekerjaan dan upah layak bagi warga yang bekerja di
dalam negeri.
Wahyu Susilo menyarankan pemerintah agar membuat sistem
pengalihan alur migrasi dari Timur Tengah ke negara-negara Asia Tenggara
yang lebih dekat dengan Indonesia dan aman. Komitmen untuk membongkar
sindikat perdagangan manusia di Arab Saudi, juga perlu didorong untuk
dilakukan Indonesia dan Arab Saudi.
"Exit
strategi dilakukan agar alur migrasi ke Timur tengah bisa berkurang
tanpa hal policy kita berkurang. Karena mereka yang nekat akan rentan
menjadi perdaganagn manusia. Pemerintah juga harus punya keseriusan
untuk membongkat sindikat perdagangan di saudi arabia dengan bantuan
Saudi Arabia."
Analis Kebijakan LSM Migrant Care Wahyu Susilo
mengatakn dari survei yang dilakukan lembaganya, di Bandara
Internasional Soekarno Hatta, masih ada sekitar 1,650-an pemberangkatan
WNI ke Timur Tengah saat moratorium.
Moratorium pengiriman TKI atau
buruh migran ke Timur Tengah, khususnya Arab Saudi diberlakukan sejak
empat tahun lalu. Kendati demikian, praktik pengiriman TKI secara
ilegal, menggunakan visa kunjungan, masih marak.
Editor: Citra Dyah Prastuti
- buruh migran
- pemulangan TKI
- TKI ilegal
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!