NUSANTARA

Puluhan Atlet Paralayang Terbang Diatas Langit Ijen

"Puluhan atlet dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dalam kompetisi paralayang “Ijen Flying Festival 2015” di Kabupaten Bondowoso."

Friska Kalia

Puluhan Atlet Paralayang Terbang Diatas Langit Ijen
Salah seorang peserta lomba katagori tandem bersiap melakukan pendaratan di areal landing Desa Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Foto/KBR: Friska Kalia

KBR, Bondowoso – Puluhan atlet dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dalam kompetisi paralayang “Ijen Flying Festival 2015” di Kabupaten Bondowoso. Ajang lomba paralayang yang pertama kali digelar ini diikuti 75 atlet yang datang mulai dari Malang hingga Papua.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bondowoso Harry Patriantono mengatakan, Gelaran olahraga bergengsi ini juga sekaligus memperkenalkan bukit Megasari Bondowoso sebagai salah satu spot paralayang terbaik di Indonesia. 

“Untuk ajang lomba yang kita gelar pertama kali ini diikuti oleh 75 atlet mulai dari Papua, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Malang dan dari berbagai kota besar di Indonesia,” kata Harry Patriantono kepada KBR disela pelaksanaan Ijen Flying Festival di Kecamatan Sempol, Bondowoso, Sabtu (28/11/2015).

Dalam lomba ini ada tiga katagori yang dilombakan yakni katagori senior, junior dan tandem, dengan penilaian ketepatan mendarat di areal landing. Lomba ini digelar selama 3 hari mulai Jumat hingga Minggu (29/11//2015) mendatang

Sayangnya, sejumlah atlet mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana pendukung untuk olahraga ini. Salah satu pilot paralayang asal Kabupaten Probolinggo, Agung PJ mengatakan, ada beberapa yang perlu dibenahi Pemkab untuk memaksimalkan potensi spot paralayang yang sudah dimiliki. Salah satunya pembenahan akses jalan menuju area take off dan melengkapi fasilitas wajib seperti rest area dan toilet.


“Akses jalan naik kalau bisa diperbaiki karena potensinya bagus untuk destinasi olahraga lain seperti sepeda atau lari lintas alam. Dan lagi bisa dikembangkan untuk wisata paralayang tandem komersial,” kata Agung.


Bukit Megasari sendiri diklaim sebagai salah satu spot terbaik untuk lokasi terbang (take off) bagi atlet paralayang di Indonesia. Bukti ini memiliki ketinggian sekitar 1.698 mdpl dengan jarak antara lokasi take off dan landing (mendarat) sekitar 3 km.


Selain itu, karakteristik angin yang relatif tenang disekitar bukit ini juga menjadi salah satu keunggulan. Ditambah pemandangan yang tersaji berupa Gunung Kawah Ijen serta hamparan kebun kopi disepanjang jalur terbang.

Editor: Dimas Rizki

  • Ijen Flying Festival 2015
  • kompetisi paralayang
  • Harry Patriantono

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!