HEADLINE

Bulog Salurkan 464 Ribu Ton Beras Raskin

"Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti berharap raskin ini bisa menambah pasokan beras ke masyarakat kurang mampu dan membantu menciptakan stabilitas harga. "

Bulog Salurkan 464 Ribu Ton Beras Raskin
Presiden Joko Widodo meluncurkan operasi pasar beras dari Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015). Foto: KBR

KBR, Jakarta - Perum Bulog hari ini mulai menggelontorkan beras untuk rakyat miskin (raskin) ke-13 dan ke-14. Yaitu untuk September dan Oktober. Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, total ada 464 ribu ton beras raskin yang disalurkan.

"Dalam kesempatan ini kami laporkan bahwa bersamaan dengan peluncuran operasi pasar beras ini kami juga menyalurkan, atau menggelontorkan tambahan alokasi raskin untuk ke-13 dan ke-14. Dengan tambahan alokasi ini maka akan ada tambahan pasokan beras ke masyarakat," kata Djarot.


Djarot berharap raskin ini bisa menambah pasokan beras ke masyarakat kurang mampu dan membantu menciptakan stabilitas harga.


Dalam acara peluncuran hari ini, Djarot bersama Presiden Jokowi juga menggelar video conference dengan Bulog di empat daerah. Dalam forum itu, Djarot menekankan agar raskin yang dibagikan dalam kondisi yang layak.


"Saya mohon betul saya tidak ingin terulang ada penyaluran raskin yang tidak layak konsumsi. Apapun perubahan nama dari raskin ke rastra harus kita pahami sebagai upaya mengubah kualitas beras yang kita berikan pada saudara kita yang tidak cukup beruntung dari sisi ekonomi," kata Djarot saat menggelar video conference.


Sementara itu, dalam video conference, Bulog Divisi Jawa Tengah mengatakan, pengawasan kualitas rastra akan dilakukan tim verifikasi survei penyaluran. Jika ada beras yang tidak layak maka akan langsung diganti.?





Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Beras Raskin
  • Bulog
  • Direktur Utama Perum Bulog
  • Djarot Kusumayakti
  • Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!