HEADLINE

Produksi Tembakau Bondowoso Terancam Turun Drastis

"Luas kebun tembakau di Bondowoso berkurang 1000 hektare"

Petani tembakau Bondowoso (Foto: KBR/Friska)
Petani tembakau Bondowoso (Foto: KBR/Friska)

KBR, Bondowoso – Produksi tembakau di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terancam turun drastis akibat menurunnya luas areal tembakau tahun ini. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Muhammad Erfan mengatakan, luas areal tembakau di Bondowoso mengalami penurunan hingga 1.000 hektare lebih. Salah satu penyebabnya, karena banyak petani yang beralih ke komoditi lain yang lebih menguntungkan.

“Arealnya 4.800 hektare tahun kemarin, sekarang hanya ada 3.700 hektare. Tidak menutup kemungkinan akan menurun terus. Salah satunya karena kampanye anti rokok. Selain itu daya saing antar komoditi,” kata Muhammad Erfan kepada KBR, Selasa (1/9/2015).


Dikatakan Erfan, saat ini pihaknya tengah mencari solusi dari permasalahan ini karena jika tidak segera diatasi, produksi tembakau akan berkurang drastis. Padahal, Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang memiliki tembakau dengan kualitas terbaik. Tidak hanya itu, dampak lain yang dimungkinkan terjadi adalah berkurangnya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).


“Ini dalam posisi terancam kalau tidak dicarikan terobosan. Makanya kami sedang merintis dan mencari produk lain yang dihasilkan dari bahan baku tembakau,” imbuhnya.


Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, jumlah areal tembakau yang berkurang paling banyak terjadi di Kecamatan Wringin dan Pakem. Padahal kedua kecamatan tersebut sedang diajukan untuk mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk komoditi tembakau. Saat ini terdapat 3.700 hektare tanaman tembakau di Bondowoso. Dari luasan tersebut diprediksi bisa menghasilkan 2.960 ton tembakau.

Editor: Rony Sitanggang

  • tembakau
  • bondowoso
  • petani
  • lahan berkurang
  • komoditi
  • hektare

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!