BERITA

Pilkada Kota Surabaya, Demokrat dan PAN Tunggu Hasil Sengketa Pemilu

Menurut Sekjen PAN Hinca Panjaitan. Foto: Antara

KBR,Jakarta- Partai pengusung pasangan Rasiyo- Dhimam Abror menunggu keputusan Panwaslu terkait Pilkada Kota Surabaya. Menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, untuk mengajukan calon baru pengganti pasangan Rasiyo dan Dhimam Abror, koalisi partai pendukung menunggu keputusan hasil sengketa pemilu dari panwaslu. Namun kata dia, partai akan melakukan pertemuan internal untuk menggodok calon-calon apabila Panwaslu tidak meloloskan pasangan tersebut.

"Kalau misalnya di Panwaslu menang, dia ikut, itu opsi satu, itu sekarang berlangsung kan batas waktunya besok, makanya hari ini kita daftarkan. Ada opsi dua, buka pendaftaran lagi dan supaya pilkada tetap berlangsung. Di Panwas nanti bisa dua kemungkinannya dikabulkan atau tidak dikabulkan. Kalau tidak dikabulkan akan dibicarakan internal, pararel, karena waktunya cepat sekali. Untuk mencari pasangan calon juga kan tidak mudah. Karena itu apa yang sudah kami usung sangat serius dan punya daya tarung yang tinggi dengan incumbent, karena itu kami perjuangkan dulu," jelas Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (1/9/2015).


Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menambahkan, partai Demokrat dan PAN berkomitmen mengikuti pilkada kota Surabaya. Kata dia, majelis internal partai PAN dan Demokrat, terus mendorong agar pilkada kota Surabaya tidak mundur dan bisa berlangsung Desember mendatang.


Sebelumnya, perwakilan DPP Partai Demokrat dan Partai PAN mendatangi Bawaslu dan KPU Pusat untuk mempertanyakan hasil verifikasi Panwaslu Kota Surabaya terkait bakal calon pasangan Rasiyo dan Dhimam Abror. Keduanya dinyatakan tidak lolos dalam verifikasi dokumen dukungan parpol dan pajak.


Editor: Rony Sitanggang

  • Rasiyo- Dhimam Abror
  • Hinca Panjaitan
  • sengketa pemilu surabaya
  • Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan
  • bawaslu
  • kpu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!