HEADLINE

Penghargaan SK Trimurti AJI Milik Hana Hikoyabi

Penghargaan SK Trimurti AJI Milik Hana Hikoyabi

KBR, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengganjar Hana Hikoyabi, jurnalis asal Papua penghargaan SK Trimurti pada ulang tahun AJI ke-21 di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di Jalan Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan.

Hana adalah pendiri Suara Perempuan Papua (SPP), media untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan di Papua. "Penghargaan ini akan memperkuat komitmen saya pada kaum yang tak bersuara," tegas Hana yang mendirikan SPP pada 2004 di Jayapura. 

Tidak mudah bagi Hana untuk memperjuangan suara perempuan di Papua. Sebab tidak banyak pembuat kebijakan yang memiliki perspektif kesetaraan gender. "Perpektif penentu kebijakan. Ada yang menerima dan tidak, ada yang bisa berubah dan perlu waktu. Hampir penentu kebijakan kan dikuasai laki-laki. Itu yang harus kita berikan pemahaman," ujar Hana kepada KBR, Minggu, 6 September 2015.

Selain SK Trimurti Award, AJI juga memberikan penghargaan Tasrif Award, Udin Award serta menampilkan orasi kebudayaan yang disampaikan oleh Buya Syafii Maarif, bekas Ketua PP Muhammadiyah.

Penghargaan Suardi Tasrif tahun ini diberikan kepada Joshua Oppenheimer dan anonim yang membuat film dokumenter "Senyap" dan "The Art of Killing." Joshua dianggap sebagai pejuang kebebasan berekspresi. Namun, Joshua tidak hadir langsung menerima penghargaan ini. Dia hanya menyampaikan bahwa penghargaan ini dipersembahkan untuk korban pelanggaran HAM di Indonesia. "Juga untuk penonton yang menolak tunduk pada pemaksaan," ujar Joshua dalam sebuah pidato yang diambil sebelum penyerahan penghargaan. Dia ingin film yang diambil dari sudut pandang korban dan pelaku ini dapat menjadi pengingat bagi perjuangan kebebasan berekspresi di Indonesia.

Sementara itu, AJI memutuskan untuk tidak memberikan penghargaan Udin Award tahun ini. Udin adalah Fuad Muhammad Syafrudin, wartawan Bernas yang dibunuh pada 1996. Namun, sampai sekarang pembunuhnya belum terungkap. AJI terus mendesak pengungkapan kasus ini. 


Editor: Damar Fery Ardiyan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!