BERITA

Ini Penyebab Tak Lolosnya Rasiyo-Dhimam Di Surabaya

Ini Penyebab Tak Lolosnya Rasiyo-Dhimam Di Surabaya

KBR, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan alasan utama pengguguran pasangan Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid dalam pilkada Surabaya lantaran tak menyertakan surat tidak memiliki tanggungan pajak.

Anggota KPU, Juri Ardiantoro menepis, anggapan tidak lolosnya pasangan tersebut karena tidak adanya surat rekomendasi dari partai pengusung. Kata dia, KPU hanya berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Sementara terkait, kemungkinan pasangan tersebut bisa mendaftar di masa perpanjangan berikutnya, Juri meminta masyarakat menunggu pengumuman selanjutnya dari KPU Surabaya.

"Kalau KPU sih sebetulnya normatif saja ya, sepanjang parpol atau gabungan parpol dalam mengajukan pasangan calon itu memenuhi persyaratan administratif, baik pencalonannya maupun syarat calonnya lengkap, ya pasti lolos. Tapi sepanjang masih ada yang kurang dan itu diatur oleh undang-undang, maka tidak bisa diloloskan. Di Surabaya itu kasusnya bukan hanya rekomendasi, sebab yang paling krusial bagi KPU adalah surat keterangan tidak mempunyai tanggungan pajak," kata Juri.


Sebelumnya, KPU Surabaya kembali memperpanjang pendaftaran calon pilkada pada 6-8 September 2015. Ini dilakukan setelah perpanjangan sebelumnya pada 9-11 Agustus 2015, pasangan calon dari Partai Demokrat-PAN Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat.

Pasangan ini selain tidak menyertakan surat keterangan tidak memiliki tanggungan pajak, juga tidak menyerahkan surat rekomendasi dari DPP PAN. Surat rekomendasi hasil scanning yang dikumpulkan pada pendaftaran 11 Agustus, berbeda dengan surat rekomendasi asli yang diserahkan pada saat penyempurnaan dokumen tanggal 19 Agustus. Hal ini diduga menjadi strategi menghambat calon dari PDIP Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.


Editor : Sasmito Madrim

  • KPU
  • Juri Ardiantoro
  • surabaya
  • pilkada serentak 2015

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!