BERITA

Puluhan Desa di Banyuwangi Belum Cairkan Dana Desa Tahap Pertama

"Terganjalnya pencairan tersebut lantaran Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) di puluhan desa itu belum disusun. "

Hermawan Arifianto

Puluhan Desa di Banyuwangi Belum Cairkan Dana Desa Tahap Pertama
Ilustrasi foto: Antara

KBR, Banyuwangi- ­ Lebih dari 50 desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hingga kini belum mencairkan dana desa tahap pertama. Padahal, pencairan dana tersebut telah dilakukan sejak Juni lalu. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Banyuwangi, Yayan Waspotondo, terganjalnya pencairan tersebut lantaran Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) di puluhan desa itu belum disusun. Sementara APBDes merupakan syarat utama pencairan dana desa. 

"Pencairanya itu ada tiga tahap, pertama 40 persen, kedua 40 persen dan ke tiga 20 persen. untuk pencairan tahap berikutnya itu yang tahap pertama harus di LPJ kan dulu masalah belum selesai mereka 80 persen itu yang selesai 2 desa itu. Kan ada 189 desa itu ada 133 desa yang mencairkan masih kuran berapa itu, kurang lumayan lah. Itu karena belum selesai juga APBDes nya belum selesai, syaratnya kan APBDes,” kata Yayan Waspotondo, Senin (31/8/2015). 

Yayan menambahkan, dari total dana 40 miliar rupiah, baru 16 miliar yang terserap. Ia meminta, agar desa-­desa yang belum mendapat dana desa tahap pertama segera menyusun APBDes. Sebab pencairan tahap kedua sudah dimulai sejak Agustus ini. Dua desa yang sudah mencairkan dana desa tahapan II antara lain, Desa Sidowangi Kecamatan Wongsorejo dan Desa Pengantigan Kecamatan Rogojampi. Keduanya diketahui, telah merampungkan laporan pertanggung Jawaban (LPJ) dana desa tahap pertama hingga 80 persen. 

Editor: Malika

  • pencairan dana desa
  • banyuwangi
  • yayan waspotondo
  • APBDes

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!