BERITA

Kasus HIV di Kota Malang Meningkat

Kasus HIV di Kota Malang Meningkat

KBR, Malang – Kasus HIV/AIDS di Kota Malang terus bertambah. Sampai akhir 2014 lalu tercatat ada 3.263 kasus HIV/AIDS.

Sedangkan pada periode Januari–Juli 2015 ditemukan lagi 163 kasus baru. Kota Malang kini menempati peringkat dua daerah tertinggi kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Timur.


"Untuk HIV/AIDS di Kota Malang cenderung ada peningkatan. Ini disebabkan karena penemuannya lebih gencar. Untuk Kota Malang kita melihat kejadian HIV/AIDS itu seperti gunung es. Jadi yang 10 persen tidak tampak. Sehingga ketika dari LSM, Puskesmas dan masyarakat sendiri yang mencari itu terkuak di dalamnya jadi terlihat cenderung meningkat," kata Asih Tri Rachmi.

 

"Orang yang terkena HIV/AIDS itu mulai dari golongan produktif. Tetapi ada juga dari anak kecil, karena ibunya terkena, dan waktu anaknya lahir virusnya terbawa," lanjut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang ini.

 

Kasus HIV/AIDS di Kota Malang disebabkan berbagai faktor resiko. Antara lain, penggunaan narkoba jenis jarum suntik (IDU) menempati peringkat tertinggi dengan 35,7 persen. Faktor resiko lainnya adalah wanita pekerja seks 4,8 persen, waria 1,6 persen serta narapidana dengan kasus IDU 3,4 persen.


Selain itu, ibu rumah tangga dengan pasangan beresiko mencapai 16,4 persen, gay 7,3 persen, pengguna pekerja seks 10,6 persen, kasus prenatal atau dari ibu ke janin sebesar 3,9 persen dan berbagai faktor resiko lainnya sekitar 16,3 persen.

 

Asih menambahkan, upaya menekan angka penyebaran HIV/AIDS harus terus dilakukan, antara lain melalui sosialisasi penanggulangan penyebaran HIV/AIDS dari Dinas Kesehatan.


Di samping itu juga harus ada perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat. Misalnya, tak melakukan hubungan pranikah dan setia dengan pasangan. Serta tak menggunakan narkoba terutama jenis jarum suntik.

 

Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Imam Fauzi mengatakan Dinas Kesehatan harus lebih intens mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS hingga ke lapisan paling bawah seperti di Posyandu, Puskesmas dan masyarakat.

 

"Bahkan kalau anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS ini dinilai kurang, kami akan menambahnya. Harus ada formula yang jelas untuk penanggulangannya,” kata Imam.


Editor: Agus Luqman 

  • HIV/AIDS
  • virus HIV
  • ODHA
  • Kota Malang
  • Jawa Timur
  • narkoba

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!