HEADLINE

Kapolres Sleman Yogyakarta Bantah Bubarkan Kamping Gereja Advent di Yogyakarta

"Kapolres Sleman, Yogyakarta Farid Zulkarnain mengklaim hadirnya Front Jihad Islam (FJI) dan anggotanya di bumi perkemahan Wonogondang bukan untuk membubarkan acara kamping "

Zay Nova

Kapolres Sleman Yogyakarta Bantah Bubarkan Kamping Gereja Advent di Yogyakarta
Ilustrasi Toleransi

KBR, Jakarta - Kapolres Sleman, Yogyakarta Farid Zulkarnain mengklaim hadirnya Front Jihad Islam (FJI) dan anggotanya di bumi perkemahan Wonogondang  bukan untuk membubarkan acara kamping yang diselenggarkaan Gereja Advent, Surakarta (Reclaiming Her Love).

Kapolres Sleman, Farid Zulkarnaen mengatakan ormas tersebut hanya menenyakan surat izin penyelenggaraan acara. Dia mengaku pihaknya telah menurunkan anggotanya untuk pengamanan dari ormas tersebut. Namun, kata dia acara yang harusnya berlangsung pada 01 - 05 Juli dibubarkan oleh panitia sendiri karena tidak memiliki izin.

"Bukan dibubarkan polisi dan ormas, Ormas itu mendatangi kegiatan tersebut kemudian karena kita ada kerawanan seperti itu, akhirnya polisi dateng untuk mengamankan nah keberadaan ormas di sana itu untuk menanyakan ijin kegiatan. Jadi, keberadaan kami disana itu malah hanya ingin mengamankan. Ijinnya belum ada, kita datang untuk mengamankan dan memfasilitasi , mereka juga berkomunikasi, memidiasi musyawarah, ternyata minta waktu untuk melengkapi perijinan, akhirnya tak melanjutkan kegiatan," jelas Farid Zulkarnain pada KBR, (4/7).


Farid menambahkan, polisi akan membantu mengamankan kegiatan ini jika perijinan sudah dikantongi oleh panitia acara, pasalnya acara tersebut diselenggarakan secara nasional dan melibatkan beberapa provinsi. Dia mengklaim panitia membubarkan diri karena tidak memiliki izin.


Sebelumnya, Front Jihad Islam (FJI) Yogyakarta, mendatangi acara perkemahan sekitar 1.500 siswa SD dan SMP Kristiani di bumi perkemahan Wonogondang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang sedianya dilaksanakan Rabu (1/7) dan dihadiri oleh pelajar Kristiani secara nasional. FJI mengklaim bahwa acara yang diselenggarakan oleh gereja Advent Surakarta, Jawa Tengah ini, tidak dilengkapi izin penuh dari kepolisian.


Editor: Erric Permana

 

  • Toleransi
  • ormas intoleran
  • yogyakarta
  • Sleman
  • gereja advent

Komentar (9)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Diko9 years ago

    Yang namanya berita memang sering kali tidak akurat dan hanya dari salah satu sisi bahkan sering berita yang didapatkan dari apa "kata" - ("kata") orang. Pada saat kejadian, polisi kelihatan datang berkumpul dan melihat adegan-adegan yang dilakukan. Massa yang datang bertingak rusuh, memaki-maki dengan kata-kata kasar, mengintimidasi para peserta yang ada di dalam bis, mengejar dan mengancam dengan senjata tajam dan tongkat pemukul (bambu) ke beberapa peserta kampore yang turun dari bis rombongan ketika mau buang air kecil, bukan hanya itu saja, Front tersebut mengsweeping, mengancam dan menghalangi mobil-mobil yang ingin naik ke cangkringan, mobil dan peserta dengan ciri khas lambang pathfinder dan sejenisnya, mengikuti dan memata-matai peserta yang berada di jogja. Polisi tidak berusaha menangkap atau mengamankan beberapa orang yang membawa senjata tajam dan pemukul itu. Kemana polisi-polisi yang benar dengan semboyan "melindungi dan mengayomin warga" dan benar-benar polisi tanpa ada "kepentingan" dibaliknya ??? Terlebih lagi polisi dengan terang-terangan meminta untuk sebelum jam 17:00 area perkemahan musti sudah bertintidak ada peserta dan kegiatan, setelah itu polisi tidak akan bertanggung jawab apapun yang terjadi. Whatt???? beginikah tugas polisi?? Seolah-olah ini polisi takut dengan massa dari front tersebut dan cenderung berpihak kepada mereka. Belum lagi banyak berita-berita miring yang diciptakan media tampa mempempelajari lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi. No offense, memang inilah yang terjadi.

  • charles margarito9 years ago

    Logika aj pak kapolres ap mgkin acra yg d hadiri sluruh umat kristiani advent s jawah tengah an mgkin jga ad dri luar jateng tdk memiliki ijin pak ?? Bpaj jdi kapolres dh brpa lma dmna jiwa intelejen bpak...bgi tman2 shrusnya tdk ush mlapor hnya kpda polres stempat klo mreka tdk bsa mnjamin shrusnya mlapor k bareskrim at k kapolri tman2 krna kapolri sblm ny sdh mberitahu klo tdk akn ad ormas yg akn menswiping at mlakukan sesuatu yg bkn hak ny..tman2 jga bsa mlapor kepolisian stempat kpda kapolda an kapolri apbila memag polres stempat tdk bsa mnjamin...

  • Rinto Medi9 years ago

    Lagi2 ngeles tuh Polisi.. Padahal jelas2 mereka teriak2 dalam nama Tuhan dan membuat panik anak2 SD.. Kalo niat cuma mau tanya perijinan, bicara lgs dng panitia, bbrp org saja, gk usah berpuluh2 org gitu.. Waktu itu suami sy jg pernah urus kamping dan blm memenuhi perijinan, tp kmdn panitia memenuhnya dibantu polisi setempat.. Beres.. Tp kan baik2.. Gk kayak gitu.. Ya kalo kayak gitu ceritanya, panitia milih aman lah..

  • Dhisky Emelson 9 years ago

    hei anda polisi atau apa? seharusnya anda lebih pintar sedikit dalam mencari informasi yang jelas! oh saya tau!! jangan2 anda bukan polisi tapi yahh tau sendirilah.. atau jangan2 sudah diosogok. saya kecewa dengan aparat keamanan yang berada di jogyakarta. sangat kecewa! mungkin mereka harus lebih banyak belajar lagi baru terjun ke lapangan!!!!!

  • freedom9 years ago

    tolong di perbaiki itu reclaiming his love bukan her love

  • sprklng9 years ago

    Saya kebetulan peserta perkemahan ini yang sudah sempat naik sampai ke lokasi sebelum sempat bertemu ormas, tapi ada dari rekan kami yang sempat tertahan di bawah. Dari informasi yang disampaikan rekan kami tsb digabung dengan keadaan di lokasi yang saya lihat sendiri, saya mengambil kesimpulan pribadi bahwa dalam kejadian ini sebenarnya tidak ada yang perlu disalahkan; bukan peserta, bukan panitia, polisi, maupun ormas. Semua punya alasannya masing2. Kita hanya bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian2 seperti ini Hanya ingin mengoreksi sedikit, tema acara ini yang benar 'Reclaiming His Love', diadakan oleh organisasi gereja Advent Indonesia Barat (bukan hanya oleh gereja di Surakarta) dan merupakan acara rutin yang memang diadakan setiap masa liburan sekolah. Pesertanya adalah anak2 muda gereja yang tergabung dalam 'Pathfinder' yang sejenis dengan pramuka, jadi batas usianya bukan hanya SD-SMP namun juga SMA sampai yang sudah bekerja sekalipun

  • MS9 years ago

    Dengan membawa pedang bermaksud membubarkan perkemahan anak-anak SD dan SMP yang ingin belajar membatik, bebatuan, wisata Yogya, ormas yang merasa paling rohani itu meneriakan nama Alloh, lalu setelah berhasil menggagalkannya dan mengakibatkan banyak orang kecewa dan kesusahan mereka berkata Alhamdulilah... Iman seperti apa yang mereka punya itu, sedangkal itukah iman bagi mereka yang pakai sorban? aneh..

  • noni9 years ago

    saya baru tahu kalau arti kata 'menanyakan' itu bisa jadi 'mendemo', 'memukuli', dan bahkan 'menyekap' kalau untuk menanyakan, buat apa sampai yang datang 3 truk pak? jelas saja panitia membubarkan, kalau polisi sudah berkata 'lewat dari jam 5 kalau tempat ini belum disterilkan, polisi tidak mau bertanggung jawab'; mau dikemanakan nyawa anak-anak SD dan SMP yang orang tuanya sudah heboh menelepon sana-sini itu?

  • Lia9 years ago

    Dari seluruh kegiatan Camporee (camping) yang Gereja Advent adakan, baru kali ini ada kejadian mengerikan seperti ini. Kami mengadakan kegiatan akbar ini setiap 3 thn 1x untuk peserta Gereja Advent se-Indonesia, dan kami mengadakannya di tempat2 yang berbeda juga. Kegiatan kami ini dinamakan Camporee Pathfinder (atau yg lebih umum Jambore Pramuka) khusus untuk anggota pemuda dan pemudi Gereja Advent Hari Ketujuh (GMAHK). Kegiatannya sama seperti pramuka, tetapi kami melibatkan acara kerohanian. Dan setiap kami mengadakan acara ini, kami TIDAK PERNAH melibatkan orang diluar peserta kegiatan ini dalam acara kami karena ini adalah kegiatan kami sendiri dalam mengisi liburan. Tetapi, mengapa kepolisian tidak dapat tegas dalam menangani masalah ini? Hanya masalah izin saja,kan? Tidak ada yg lain? Mengapa kepolisian ketika melihat aksi anarkis ormas itu mereka hanya diam seribu bahasa? Janganlah pilih kasih karena kami ini kaum minoritas. Toh, kami tidak mengganggu orang2 sekitar perkemahan,kan? Kalau mau bertanya, bertanyalah baik2 pada panitia karna disana banyak anak2. Mereka menjadi ketakutan karna aksi anarkis orang2 ormas tersebut. Kalau memang karna izin, sebaiknya dibicarakan baik2 dgn para panitia agar dapat diproses secepatnya. Karna kasihan loh, yang sudah datang jauh2 dari luar pulau jawa akhirnya pulang dgn kecewa karna insiden ini.