BERITA

Salah Turun Penumpang, Pejabat Bandara Soekarno-Hatta Dirotasi

Salah Turun Penumpang, Pejabat Bandara Soekarno-Hatta Dirotasi

KBR, Jakarta - Kementerian Perhubungan dinilai ikut lalai mengawasi kinerja Lion Air dan Air Asia. Pasalnya, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo baru mengetahui kasus salah turun penumpang di Bandara Soekarno-Hatta empat hari setelah kejadian. Untuk itu, Suprasetyo menegaskan, lembaganya sudah merotasi bawahannya.

"Setelah kejadian ini kami merotasi kepala kantor otoritas wilayah I. Sekarang kepala otoritas wilayah I yang baru Pak Erson. Kemudian beberapa pejabat eselon IV yang non administrasi kami rotasi. Karena otoritas wilayah I yang mengawasi di Soekarno-Hatta," kata dia kepada Komisi Transportasi DPR, Jumat(26/5/2016) malam.

Kementerian Perhubungan juga dikritik soal pengawasan terhadap kinerja maskapai. Anggota Komisi Transportasi Rendy Lamadjido menilai pengawasan Kemenhub masih lemah.

"Bicara insiden masalah pesawat itu tidak ada masalah. Yang masalah adalah pengawasan SDM. Selalu saya bilang ke Pak Dirjen. Ini luar biasa bodoh. Ini ga main-main. Kalau ditanya siapa yang bertanggungjawab, UU No.1 Tahun 2011 sudah jelas pembinaan dilaksanakan pemerintah."

Kementerian Perhubungan sudah menjatuhkan sanksi pembekuan izin layanan jasa penumpang dan bagasi Lion Air di bandar udara. Sanksi ini menyusul kesalahan Lion Air menurunkan penumpang pada penerbangan Singapura-Jakarta dua pekan lalu. 

Saat itu, penumpang JT161 Lion Air seharusnya diturunkan di Terminal Internasional. Namun pengemudi bus penjemput penumpang malah mengantarkan mereka ke terminal tempat kedatangan domestik. Kesalahan ini mengakibatkan 4 penumpang sempat lolos tanpa cap imigrasi.

Editor: Sasmito Madrim

  • kemenhub
  • lion air
  • penumpang pesawat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!