HEADLINE

Polisi: Kami Jamin Acara Asean Literary Festival Jadi Digelar

""Aparat yang disiapkan dua kompi, dari Polres dan Polda.""

Gilang Ramadhan

Polisi: Kami Jamin Acara Asean Literary Festival Jadi Digelar
Salah satu tempat workshop perdana Asean Literary Festival (ALF) yang sempat dikunci pengelola TIM (Foto: Billy/KBR)

KBR, Jakarta- Kepolisian Resort Menteng Jakarta Pusat memastikan acara Asean Literary Festival ALF jadi digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM). Kepastian ini didapat setelah pihak panitia berkoodinasi dengan kepolisian setempat.

Wakapolres Jakarta Pusat Roma Hutajulu juga menyatakan pihaknya akan menjaga keamanan selama acara itu berlangsung.

"Aparat yang disiapkan dua kompi, dari Polres dan Polda. Pengamanan dua ring, ring luar (di depan pintu masuk ALF) dan ring dalam (depan gerbang)," ujarnya di Taman Ismail Marzuki, Kamis (05/05).

Roma Hutajulu juga mengkonfirmasi terjadinya kesalahpahaman antara pihak penyelenggara, pengelola TIM dan kepolisian perihal perizinan acara. Katanya, pihak kepolisian tak mencabut izin keamanan, namun meminta penyelenggara untuk melengkapi berkas.

"Pada proposal awal, tidak ada pemateri dari luar negeri, tapi sekarang ada. Ini yang diminta kelengkapannya," ujarnya lagi.

Sebelumnya Panitia Asean Literary Festival (ALF) sempat memindah acara mereka dari Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Itu dilakukan pasca pihak Taman Ismail Marzuki membatalkan penyelenggaraan acara tersebut. Panitia juga menerima desakan dari kepolisian agar membatalkan diskusi tentang tragedi 1965 serta lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), yang rencananya menjadi bagian dari rangkaian acara festival itu.

Direktur ALF Okky Madasari menyatakan ada kelompok intoleran yang melarang diskusi tentang tragedi 1965 dan LGBT itu.

Editor: Dimas Rizky  

  • ALF2016
  • Taman Ismail Marzuki

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!