BERITA

Pemerintah Segera Putuskan Strategi Pengendalian Harga Bawang

Pemerintah Segera Putuskan Strategi Pengendalian Harga Bawang

KBR, Jakarta– Meski sudah menggelar dua kali rapat serta mengecek stok dan harga di pasar, Pemerintah belum akan memutuskan strategi pengendalian harga bawang. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini pemerintah ingin mencocokkan data terlebih dahulu sebelum menentukan strategi penekanan harga bawang. Sehingga, kata dia, strategi itu baru akan diambil Rabu mendatang.

“Kita justru sedang mencocokkan data sebetulnya, supaya kesimpulannya benar. Dan kelihatannya baru hari Rabu kita selesaikan itu,” kata Darmin di kantornya, Senin (02/05/16).

Menko Darmin mengakui adanya persoalan tata niaga bawang merah, “juga kita ingin tahu persisnya, produksinya. Yang jelas, harga naik.”

Sementara itu, Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono Kamino mengatakan, saat ini masih ada perbedaan pendapat antara kementeriannya dengan Kemenko Perekonomian. Kata dia, kementeriannya memperkirakan stok aman bawang sebanyak 100 ribu ton, tetapi Kemenko Perekonomian menyebut 140 ribu ton.

“Padahal, konsumsi bawang per bulan hanya sebesar 90 ribu ton.” Ujar Spudnik.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen (IHK) bulan April 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan, deflasi bulan April 2016 terbesar sejak tahun 2000 dan hanya kalah dari tahun 1999. Kata dia, deflasi yang tinggi menunjukkan perkembangan harga komoditas bahan pokok terkendali. Data BPS bulan ini juga menyebutkan, ada empat komoditas yang menyumbang inflasi paling besar, yakni bawang merah, tomat sayur, tomat buah, dan bawang putih.

Pemerintah tengah mengupayakan penurunan harga bawang merah dari yang saat ini berkisar Rp 40 hingga Rp 46 ribu menjadi Rp 25 ribu. Upaya untuk menurunkan harga bawang ini merupakan permintaan Presiden Joko Widodo. 

Editor: Malika

  • deflasi
  • bawang merah
  • inflasi
  • harga bawang merah
  • BPS
  • Darmin Nasution

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!