BERITA

Lindungi Penganut Kepercayaan, NU Cilacap Dampingi Desa Inklusi

Lindungi Penganut Kepercayaan, NU Cilacap Dampingi Desa Inklusi

KBR, Cilacap – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Cilacap, Jawa Tengah mendorong munculnya desa inklusi atau desa yang memiliki tata kelola toleran, terbuka dan memiliki asas keadilan untuk kaum minoritas.

Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Cilacap, Akhmad Fadli mengatakan tata kelola desa inklusi dimulai dari level perencanaan yang membuka akses kepada kaum minoritas untuk mengikuti musyawarah desa atau musyawarah pembangunan desa.


Kaum minoritas yang dimaksud, antara lain, minoritas keyakinan serta kaum difabel. Keikutsertaan kaum minoritas, kata Akhmad Fadli, diharapkan bisa menjamin keterwakilan aspirasi kaum minoritas.


Salah satunya di Desa Kalikudi Kecamatan Adipala. Di desa ini, Lakpesdam NU mendorong tata kelola pemerintahan desa yang toleran dan membuka askes selebar mungkin terhadap perbedaan keyakinan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sekitar 20 persen warga Kalikudi merupakan penghayat kepercayaan dan pelestari adat kejawen.


"Desa inklusi itu, pertama, mengakui adanya banyak perbedaan yang mestinya bisa dibuka di level kelompok itu. Misalnya, inklusi terhadap keyakinan. Maka desa membuka akses juga yang sama sepeti dalam pembangunan jalan atau pemberdayaan ekonomi. Yang terkait dengan inklusi lain misalnya masyarakat difabel, perencanaannya musti ramah terhadap mereka. Mereka perlu diundang dalam level perencanaan," kata Akhmad Fadli.


Fadli mengatakan selama ini masih banyak tata laksana pemerintahan mulai tingkat pusat daerah hingga pusat yang tak ramah terhadap minoritas. Hal ini disebabkan minimnya keikutsertaan kaum minoritas di level perencanaan.


Fadli menambahkan, di Cilacap, Lakpesdam NU memiliki sejumlah desa inklusi dampingan yang memiliki fokus berbeda. Antara lain, inklusi perbedaan keyakinan, desa ramah difabel dan kelas pekerja luar negeri (ekonomi).


Editor: Agus Luqman 

  • desa inklusi
  • Nahdlatul Ulama
  • NU
  • Cilacap
  • Jawa Tengah
  • toleran
  • toleransi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!