BERITA

Komnas HAM Akan Serahkan Data Kuburan Korban 65 Jika Diperlukan Kejagung

"Kata Imdadun, tugas penyelidikan komnas HAM telah berakhir dengan diserahkannya hasil penyelidikan kepada Kejagung. "

Komnas HAM Akan Serahkan Data Kuburan Korban 65 Jika Diperlukan Kejagung
Ilustrasi kuburan massal. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) Imdadun Rahmat, mengaku akan serahkan data mengenai kuburan korban 65 kepada Kejaksaan Agung jika diperlukan untuk penyidikan lebih lanjut. Pasalnya, kata Imdadun, tugas penyelidikan komnas HAM telah berakhir dengan diserahkannya hasil penyelidikan kepada Kejagung.

Menurutnya, semestinya hasil dari Komnas HAM tersebut ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung jika Komnas HAM diakui sebagai lembaga negara yang memiliki wewenang melakukan penyelidikan. Imdadun menyebut, pembongkaran kuburan dapat dilakukan jika diperlukan untuk melengkapi bukti.


"Nah kemungkinannya dua (tujuan dilakukannya pembongkaran kuburan-red), yang pertama untuk kepentingan melengkapi bukti atau eviden dalam penyelidikan. Dan untuk ini tugas Komnas HAM telah selesai dengan diserahkannya hasil penyelidikan komnas kepada Kejaksaan Agung. Jadi tentu pembongkaran yang dalam konteks ini dengan tujuan menambah eviden atau bukti, tidak ada relevansinya," papar Imdadun kepada KBR (2/5/2016)


Imdadun menambahkan, pembongkaran juga dapat dilakukan jika bertujuan sebagai tahap akhir rekonsiliasi.


"Pembongkaran akan berguna dalam konteks pemulihan korban jadi penggalian kuburan itu dalam kerangka untuk memanusiakan si korban. Jadi ketika korban dikebumikan dengan cara tidak manusiawi maka adalah kewajiban negara untuk membongkar dan kemudian mengebumikan para korban dengan cara lebih terhormat, manusiawi dan memenuhi rasa keagamaan," sebutnya.


Ia mengaku, komnas HAM selama ini memang memiliki informasi mengenai jumlah serta lokasi kuburan korban tragedi 65.


"(Ada data jumlah korban dan lokasi?) Ada informasi-informasi itu ada. ada dari YPKP. YPKP akan hanya salah satu organisasi dari kelompok korban. Ada yang dari Semarang dan Sumatera Utara dan sebagainya itu ada banyak sekali organisasi yang menjadi sumber Komnas HAM," pungkasnya.

Editor: Sasmito Madrim

  • komnas ham
  • Imdadun Rahmat
  • kuburan massal
  • YPKP 1965

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!