BERITA

Dapat Nilai Jelek, Menteri Marah-marah ke Ombudsman

"Amzulian mengatakan menteri yang marah-marah tersebut berasal dari kementerian yang berada di zona merah. "

Randyka Wijaya

Dapat Nilai Jelek, Menteri Marah-marah ke Ombudsman
Seskab Pramono Anung (kiri) berbincang dengan Menkumham Yasonna Laoly (kedua kiri), Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi (kanan) dan Ketua Ombudsman Amzulian Rifai (kedua kanan) sebelum rapat kabinet t

KBR, Jakarta - Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai mengaku dimarahi seorang menteri saat berencana mempublikasikan tingkat kepatuhan kementerian atas rekomendasi lembaganya. Ombudsman RI bertugas memberi rekomendasi perbaikan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh suatu lembaga negara.

"Institusi mana yang tidak patuh dengan kami, kami akan teriak-teriak. Terus terang, belum kami teriak-teriak saja, baru rencana kami teriak-teriak. Itu melihat warna (tingkat kepatuhan-red) hijau, kuning, merah saja ada yang protes dengan saya. Takut betul kalau itu dipublikasikan. Ada seorang menteri marah-marah kepada saya. Saya orang Palembang ini sedang sabar saja. Ini betul-betul," kata Amzulian Rifai di Gedung Ombudsman RI, Rabu (25/05/2016).

Amzulian mengatakan menteri yang marah-marah tersebut berasal dari kementerian yang berada di zona merah. 

"Marah-marah karena dapat warna merah tadi, anda cek saja siapa yang dapat warna merah," imbuhnya.

Beberapa kementerian yang masuk zona merah pada 2015 diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Kementerian Pertahanan. Sedangkan kementerian yang mendapat zona hijau antara lain Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian. Ombudsman membagi tiga kategori tingkat kepatuhan lembaga atas rekomendasinya. Zona merah menunjukkan tidak patuh, kuning setengah patuh, dan hijau patuh.

Meski mendapat tanggapan negatif, Rifai menuturkan lembaganya akan terus berkomitmen terus mengingatkan lembaga negara terkait untuk menjalankan rekomendasinya.

"Ketika rekomendasi kami keluarkan, itu akan kami kejar habis-habisan. 60 hari itu anda jalankan tidak rekomendasi kami. Ketika tidak, kami melakukan berbagai cara antara lain public expose," imbuhnya.

Editor: Sasmito Madrim 

  • ombudsman RI
  • tingkat kepatuhan
  • Kementerian
  • Amzulian Rifai

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!