BERITA

BPK Dukung Pemerintah Lanjutkan Proyek Hambalang

"Menurut Ketua BPK, Harry Azhar Azis, aset negara yang masih tertinggal di kawasan tersebut masih besar nilainya."

Ade Irmansyah

BPK Dukung Pemerintah Lanjutkan Proyek Hambalang
Ketua BPK Harry Azhar Aziz (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5). Foto: Antara

KBR, Jakarta- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendukung rencana pemerintah yang bakal melanjutkan pembangunan proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Pasalnya menurut Ketua BPK, Harry Azhar Azis, aset negara yang masih tertinggal di kawasan tersebut masih besar nilainya.

"Kita menyetujui saja penyelamatan aset hambalang yang istilahnya kontruksi dlm pembangunan belum selesai," jelas Harry Azhar Azis di Istana Negara, Jakarta.


Meski demikian kata dia, pemerintah harus melakukan audit secara menyeluruh sebelum melanjutkan proyek tersebut. Termasuk kata dia, terkait fungsi fasilitas yang ada, apakah akan dilanjutkan untuk P3SON atau dipergunakan untuk kepentingan lain. Dengan demikian, aset negara yang masih tertinggal di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan pada masa mendatang.


"Aset yang turun di hambalang itu, kalo menurut audit BPK itu sebesar 541 miliar. Cuma kemaren keputusannya itu Presiden minta dilakukan audit menyeluruh, apakah tetap jd pusat olahraga atau yang lain itu nanti akan ada pertemuan lagi," imbuhnya.


Sebelumnya Pemerintah memastikan bakal meneruskan pembangunan proyek wisma atlet di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hanya kelanjutan proyek tersebut baru dapat dilakukan pada 2017 mendatang. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung beralasan, Presiden Jokowi meminta dilakukan evaluasi kembali secara menyeluruh terkait proyek tersebut.

Editor: Sasmito Madrim

  • Proyek Hambalang
  • Ketua BPK Harry Azhar Azis
  • Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!