HEADLINE

Lewat Lukisan, Myuran Ungkap Suara Hatinya Jelang Eksekusi Mati

Myuran

KBR, Cilacap – Myuran Sukumuran, terpidana mati asal Australia menuliskan pesan di tiga lukisannya. Pesan ini ia tuliskan jelang eksekusi mati yang rencananya akan dilangsungkan pada Selasa (28/4/2015) pekan depan.

Dalam lukisan pertama, Myuran menulis Self Portrait 72 Hours Just Started. Pada lukisan kedua tertulis Self Portrait After Hours New Arrival A Bad Sleep Last Night. Sedangkan di lukisan ketiga, Myuran Menulis Self Portrait ‘A Strong Day’. Kedua pesan ini diakhiri dengan tandatangannya bertuliskan Myuran Sukumuran, Besi Prison, Nusakambangan 25/04/15. Sedangkan lukisan ketiga tertanggal 24/04/15.


Pesan yang ada di lukisan Myuran Sukumuran ini menjadi penegas bahwa kedatangan diplomat, pengacara dan keluarga para terpidana mati ke LP Nusakambangan hari ini adalah bagian dari notifikasi waktu hukuman mati. Rencananya eksekusi akan dilaksanakan 72 jam setelah pertemuan dengan jaksa eksekutor Kejaksaan Agung, diplomat, pengacara, terpidana mati dan pihak keluarga.


Pesan ini sekaligus curahan hati Myuran Sukumuran yang yang menyatakan 72 jam dimulai dari hari ini. Di lukisan keduanya, Myuran menceritakan bahwa dia mengalami malam yang berat sehingga tidak bisa tidur.


Tiga lukisan Myuran tersebut dibawa keluar dari LP Nusakambangan oleh Konjen Australia, Majel Hind didampingi oleh pengacara duo bali nine, Julian McMahon beserta asistennya.


Namun, Baik Konsulat Jenderal Australia Majel Hind maupun Pengacara Julian Mc Mahon tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan yang menunggu di Gerbang Pelabuhan Wijaya Pura, Cilacap. Pengacara Julian Mc Mahon hanya berdiri di balik gerbang sambil memperlihatkan lukisan dari jarak yang cukup jauh. Ia seperti enggan mendekat ke kerumunan wartawan.


Majel Hind dan Julian Mc Mahon keluar dari Pelabuhan Wijayapura pada pukul 17:30 petang. Informasi yang diperoleh KBR, rombongan meluncur menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta untuk kemudian terbang ke Jakarta. Hingga Sabtu petang, KBR belum mendapatkan satu pun keterangan resmi dari pejabat yang berwenang.


Editor: Anto Sidharta 

  • Myuran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!