HEADLINE

Serbet Raksasa Tutup Pintu Gerbang DPR

Serbet Raksasa Tutup Pintu Gerbang DPR

KBR, Jakarta - Serbet raksasa berukuran 9X10 meter digelar di depan Gedung DPR RI, Selasa (24/3/2015). Serbet raksasa yang menutup seluruh pintu gerbang gedung wakil rakyat itu menandakan keprihatinan nasional atas kerja DPR RI yang  tidak memasukkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) dalam prioritas Prolegnas DPR RI 2015.

"Sudah 11 tahun perjuangan RUU PRT ini, namun DPR selalu memandang sebelah mata. Padahal aktivitas terkecil dalam keluarga hingga perekonomian nasional tidak akan berjalan tanpa adanya PRT. Namun PRT tidak pernah diakui keberadaannya sebagai pekerja," ujar Pratiwi dari LBH Jakarta.


Aksi ini juga diikuti pembawaan simbol-simbol pekerjaan rumah tangga seperti: serbet, wajan, ember, sapu, sikat untuk mengingatkan pentingnya peran PRT.


Aksi yang diikuti oleh 100 organisasi yang tergabung dalam JALA PRT, Komite Aksi Perempuan (KAP), Komite Aksi Perlindungan PRT dan Buruh Migran, Jaringan Indonesia Beragam dan Jaringan Buruh Migran Indonesia ini juga dihadiri oleh ratusan peserta reli mogok makan PRT. Hingga kini sudah terdapat 1512 masyarakat Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri yang mengikuti reli mogok makan ini. Reli ini dilakukan agar segera disahkannya RUU PRT.


Komisi IX DPR RI siang ini rencananya akan menerima peserta aksi. Namun tak hanya mau bertemu Komisi IX, peserta aksi dan mogok makan juga menuntut untuk bertemu Baleg DPR RI.


"Kami tetap mendesak DPR dan Menaker untuk tidak saling lempar tanggungjawab dalam pembahasan dan perlindungan RUU PRT dan Konvensi ILO 189 tentang kerja layak PRT," ujar Ari Sunarijati dari Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI) Reformasi.


Sebelumnya, perjuangan untuk menjadikan UU PRT sudah dilakukan sejak 11 tahun lalu. Dalam pembahasan Prolegnas 2015-2019 sudah disepakati komisi IX sebagai prioritas Prolegnas 2015, namun tiba-tiba RUU PRT dihapus dalam rapat Panja Baleg.

 

Editor: Antonius Eko

 

  • JALA PRT
  • mogok makan
  • DPR

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!