HEADLINE

Rawan Longsor dan Banjir Bandang, BNPB Ingatkan Pemda Waspadai Daerah Perbukitan

Rawan Longsor dan Banjir Bandang, BNPB Ingatkan Pemda Waspadai Daerah Perbukitan

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus, pada wilayah pegunungan dan perbukitan di Indonesia. Pasalnya, kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, daerah itu rawan longsor dan banjir bandang.

Sutopo mencontohkan semisal di Sulawesi yang topografinya banyak wilayah pegunungan, Jawa bagian tengah dan Selatan, Bali dan Sumatera Barat.

"Memang daratan pegunungan yang kondisinya rawan longsor dan banjir tinggi. Jawa di deretan pengunungan mulai Jawa bagian tengah dan selatan. Bali, NTT, NTB, Maluku, Papua dan Sulawesi yang wilayahnya pegunungan banjir dan longsor dan banjir bandang." ujar Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada KBR, Rabu (10/02).

Sutopo menuturkan, tren bencana Indonesia dari 2002 hingga 2015 cenderung meningkat. Kata dia, dari peningkatan tersebut, 95 persennya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, cuaca ekstrim, dan kekeringan.

Rekapitulasi data bencana yang dimiliki BNPB, mulai 1 Januari hingga 8 Februari 2016 tercatat, terjadi  103 bencana banjir dan 63 kejadian tanah longsor. Ratusan ribu jiwa telah menjadi korban bencana banjir dan ratusan korban longsor.

Korban jiwa bencana banjir berjumlah 14 orang dan korban jiwa longsor sejumlah 29 orang. Data ini akan terus berubah seiring meningkatnya intensitas bencana. 


Editor: Rony Sitanggang

  • Kawasan Rawan Bencana
  • Banjir dan Longsor
  • Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!