BERITA

Koalisi Masela: Blok Masela Bisa Timbulkan Gejolak Sosial

Koalisi Masela: Blok Masela Bisa Timbulkan Gejolak Sosial

KBR, Jakarta- Pemerintah diminta menyiapkan rekayasa sosial untuk mengantisipasi serbuan pekerja dari luar Maluku, jika Blok Migas Masela jadi dibangun di daratan atau Onshore LNG. Juru bicara Koalisi Masela, Azis Tunny, mengatakan pembangunan blok Masela akan menyerap lebih dari 800 ribu pekerja. Namun, Azis memperkirakan penyerapan pekerja lokal tidak lebih dari 150 ribu orang. Hal itu kata dia, bisa menyebabkan gejolak di masyarakat, antara pendatang dan warga lokal.

"Untuk wilayah MBD (Maluku Barat Daya-red) dan MTB (Maluku Tenggara Barat-red) paling-paling daya serap pekerja lokal hanya 150 ribu orang, artinya sekitar 650 ribu orang dari luar Maluku nanti akan datang ke sini. Ini perlu rekayasa sosial yang tepat," ujar Azis saat ditemui di Jakarta, Sabtu (02/06).

Azis menambahkan kondisi konflik antar golongan di Maluku juga akan mempersulit penyerapan tenaga kerja Blok Masela. Para pekerja itu, kata dia jumlahnya tiga kali lipat dari jumlah populasi warga di sekitar Masela. 

Pascarapat yang digelar Presiden Joko Widodo Senin (01/02) yang lalu, teka teki mekanisme pengembangan yang paling tepat untuk Blok Migas Masela di Maluku belum terjawab. Hasilnya Presiden kembali menegaskan akan mengundang operator yang ditunjuk, dalam hal ini Inpex untuk bertatap muka, sebelum akhirnya keputusan akhir ditetapkan. 

Rencana pengembangan blok Abadi-Masela telah berlangsung kurang lebih selama 17 tahun semenjak penandatanganan product sharing contract (PSC) tahun 1998 silam. 

Editor: Dimas Rizky

  • migas
  • Blok Masela
  • energi
  • tambang
  • masela
  • Maluku
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!