BERITA

Lagi, Pendirian Sanggar Aliran Sapto Darmo di Rembang, Ditolak

Lagi, Pendirian Sanggar Aliran Sapto Darmo di Rembang, Ditolak

KBR, Rembang- Belasan desa di sepanjang jalur Pantura Kecamatan Kragan, Rembang, Jawa Tengah tegas menolak, apabila penganut aliran kepercayaan Sapto Darmo, ingin mendirikan sanggar di desa mereka. Penolakan tersebut disampaikan secara resmi kepada pihak kecamatan setempat. Alasannya menghindari pro kontra di tengah masyarakat.

Camat Kragan, Mashadi menyatakan pihaknya akan tetap memfasilitasi pencarian lokasi tanah, yang bisa dijadikan pembangunan sanggar tempat ibadah penganut Sapto Darmo, setelah calon sanggar di desa Plawangan menuai protes masyarakat. Namun dengan penolakan itu, akan menjadi lebih sulit.

"Intinya Kragan yang pinggir Pantura, semuanya menolak. Mulai dari desa Tanjungan, sampai di ujung barat, desa Sumbersari menyatakan tidak bersedia. Semula Pemkab kan minta bantuan untuk mengidentifikasi desa desa mana saja yang bisa didirikan sanggar Sapto Darmo. Yang mau, aparat desa diminta untuk bermusyawarah dengan masyarakatnya," ungkapnya kepada KBR, Sabtu (23/01).

Sebelumnya, tokoh Sapto Darmo di Kragan, Rembang, Sutrisno, sempat mengincar sebidang tanah di desa Tegalmulyo, yang agak jauh dari permukiman penduduk. Namun, harapan itu kemungkinan besar gagal, setelah desa Tegalmulyo masuk dalam barisan desa yang menolak. 

Editor: Dimas Rizky

  • aliran kepercayaan
  • Sapto darmo
  • rembang
  • berita
  • Toleransi
  • petatoleransi_09Jawa Tengah_merah

Komentar (6)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Nuryanti 8 years ago

    Jane ono apa to, kok Sapto Darmo ga oleh gawe sanggar? Apa sanggar adalah sesuatu yg menakutkan? Apakah warga Sapto Darmo jahat jahat? Apa warga Sapto Darmo kalo sembahyang bikin ritual, ribuuut, bikin gaduh. Kalo iya habisi saja Sapto Darmo, tp kalo tidak tolong dong menghabisi diri sendiri...... Coba tolong gmn para muslimin dan muslimat mencermati,....

  • astri8 years ago

    Tetap semangat warga sapto darmo di rembang, mereka menolak karena tidak tau dan tidak mengerti dan tidak mau tau. Seandainya mereka membuka diri apa sih sapto darmo saya kira akan baik-baik saja. Tapi gak semudah itu kalau sudah merasa dirinya paling baik dan paling suci. Kami akan selalu mendoakan yang terbaik untuk warga sapto darmo rembang.Tetap samangat warga sapto darmo dimana saja dan kepada siapa saja harus tetap bersinar laksana surya

  • windipraja8 years ago

    Maaf, Sapta Darma (Sapto Darmo) bukanlah Aliran, melainkan Kerohanian sesuai ijinnya, yang semula ijin diberikan pemerintah (sebelum tahun 1960) sebagai agama seperti pada wahyunya yaitu Agama Sapta Darma (dlam bhs Jawa). Karena Kerohanian Sapta Darma bukanlah pecahan atau sempalan dari agama manapun, jadi kurang tepat bi;a di sebut Aliran. Bapak Hardjo Sapuro, yang selanjutnya dengan anugrah nama Panuntun Agung Sri Gutama (dlm bhs. Jawa) menerima wahyu langsung dari Allah hyang maha kuasa tentang tata cara berhubungan antara manusia dengan pencipta dan hubungan antar sesama hidup (alam dan isinya). Termsuk nama itu sendiripun anugrah dari Allah hyang maha kuasa, yaitu Panuntun Agung Sri Gutomo. Perihal nama inilah yang yang menjadikan ijin dari pemerintah berubah yang semula Agama Sapta Darma menjadi Kerohanian Sapta Darma. Dikarenakan menurut departemen terkait, Agama harus ada nabi dan kitab. Sedang Sapta Darma tidak ada Nabi...melainkan Panuntun Agung. Namanya juga wahyu turun di Jawa, pakai bahasa jawa itu sudah tepatlah harusnya, karna Bapak Hardja Sapura menerima wahyu nama sebagai Panuntun Agung, bila lantas di minta mengaku sebagai Nabi, beliau tidak berkenan, hal ini sudah sewajarnya sebagai wujud kepatuhan pada penciptanya. maka jadilah Ijin di berikan sebagai Kerohanian Sapta Darma, yang bercita cita "Memayu hayuning bawana bagya donya tumekaning alam langgeng". Dua hal terkait dalam cita cita tersebut.... memayu hayuning bawana (mempercatik alam semesta) berkaitan dengan alam dan isinya dan bagya donya tumekaning alam langgeng (bahagia dunia sampai alam abadi) berkaitan dengan manusia secara umum, tidak hanya diri pribadi. Demikian sekilas pandang tentang Kerohanian Sapta Darma, Rahayu sagung dumadi (keselamatan pada semua yang tercipta)

  • windipraja8 years ago

    Maaf, Sapta Darma (Sapto Darmo) bukanlah Aliran, melainkan Kerohanian sesuai ijinnya, yang semula ijin diberikan pemerintah (sebelum tahun 1960) sebagai agama seperti pada wahyunya yaitu Agama Sapta Darma (dlam bhs Jawa). Karena Kerohanian Sapta Darma bukanlah pecahan atau sempalan dari agama manapun, jadi kurang tepat bi;a di sebut Aliran. Bapak Hardjo Sapuro, yang selanjutnya dengan anugrah nama Panuntun Agung Sri Gutama (dlm bhs. Jawa) menerima wahyu langsung dari Allah hyang maha kuasa tentang tata cara berhubungan antara manusia dengan pencipta dan hubungan antar sesama hidup (alam dan isinya). Termsuk nama itu sendiripun anugrah dari Allah hyang maha kuasa, yaitu Panuntun Agung Sri Gutomo. Perihal nama inilah yang yang menjadikan ijin dari pemerintah berubah yang semula Agama Sapta Darma menjadi Kerohanian Sapta Darma. Dikarenakan menurut departemen terkait, Agama harus ada nabi dan kitab. Sedang Sapta Darma tidak ada Nabi...melainkan Panuntun Agung. Namanya juga wahyu turun di Jawa, pakai bahasa jawa itu sudah tepatlah harusnya, karna Bapak Hardja Sapura menerima wahyu nama sebagai Panuntun Agung, bila lantas di minta mengaku sebagai Nabi, beliau tidak berkenan, hal ini sudah sewajarnya sebagai wujud kepatuhan pada penciptanya. maka jadilah Ijin di berikan sebagai Kerohanian Sapta Darma, yang bercita cita "Memayu hayuning bawana bagya donya tumekaning alam langgeng". Dua hal terkait dalam cita cita tersebut.... memayu hayuning bawana (mempercatik alam semesta) berkaitan dengan alam dan isinya dan bagya donya tumekaning alam langgeng (bahagia dunia sampai alam abadi) berkaitan dengan manusia secara umum, tidak hanya diri pribadi. Demikian sekilas pandang tentang Kerohanian Sapta Darma, Rahayu sagung dumadi (keselamatan pada semua yang tercipta)

  • karjanaga8 years ago

    Orang yang melarang pendirian tempat ibadah ( SANGGAR / PASUJUDAN ) termasuk orang yang sok berkuasa dan sewena-wena ,merasa lebih tinggi dari ALLOH SWT. Mengapa ? Karena ALLOH saja memperbolehkan membangun apa saja yang penting ada manfaatnya. Lha wong tempat karaoke saja bolehberdiri, kok tempat ibadah kok tidak boleh, itu berarti melecehkan TUHAN ( walaupun itu TUHAN-nya orang lain. Mengenai ke TUHAN-an ,UMAT MUSLIM ( belum tentu bisa ISLAM ) hendaknya mau berpikir menurut akal, pikiran dan logika. Tapi pada umumnya umat MUSLIM itu berpikirnya menurut keyakinan. Contohnya, mereka yakin ALLOH SWT selalu berada dalam KAKBAH ARAB, sehingga mereka menuduh sesat pada orang yang sembahyang menghadap ketimur. Lalu Bagaimana seandainya ALLOH itu berkehendak di SURABAYA ? Berarti Kan ALLOH SWT dipledingi? Boleh boleh saja menolak pendirian sanggar SAPTO DARMO, jika pendiriannya itu misalnya di tengah jalan, kareana hal itu mengganngu lalulintas. Kalau pendiriannya itu berada di tanahnya sendiri , kok tidak boleh , itu benar benar egois. Kepada segenap pengikut aliran KEJAWEN semoga tabah menjalani masa buang PANDAWA saat ini. Namun suatu saat nanti di akhir jaman akan terlihat bahwa aliran KEJAWEN yang dipimpin NABI ADAM akan merdeka menempati tanah tumpah darah yaitu JAWA DWIPA SWARGA MANI LOKA , yang artinya tanah JAWA YANG SUBUR MAKMUR TEMPAT ASAL USUL SURGA. Silahkan yang cinta ARAB selalu menang - menangan, tapi akhir jaman nanti ALIRAN KEJAWEN akan mengalami masa kejayaan ( husnul khotimah ). Sebagai landasannya dalam Al-Quran telah disebutkan , yang artinya, " DAN SUATU BANGSA ITU MEMPUNYAI SUATU MASA ", yang maksudnya keyayaan atau kehancuran suatu bangsa itu ada masanya. Contoh bukti adalah dulu bangsa ARAB mengalami masa kehancuran . Lalu ALLOH mengutus Nabi Muhammad untuk mengatasi permasalahan itu. Hasilnya sekarang bangsa ARAB mengalami masa kejayaan. Demikian juga dengan bangsa Indonesia ada masa kejayaan dan juga ada masa kehancuran. Saat ini Indonesia mengalami kolo bendu dan kehancuran moral. Suatu saat nanti ALLOH pasti memberi petunjuk pada bangsa Indonesia melalui orang orang tertentu / utusan . Utusan TUHAN ALLOH itu tidak harus Nabi ataupun rasul . Jadi umat habi MUHAMMAD / MUSLIM ( secara hakekat dan makrifat , belum tentu ISLAM ) harus memahami Al -Quran itu dari sisi beberapa makna, antara lain makna tersurat, makna tersirat, makna lambang, makna pralambang, makna implikasi danjuga makna transisi/ situasi. Dengan mamahami berdasar beberapa aspek makna , maka umat MUSLIM akan berwawasan luas sehingga mempunyai ilmu hakekat. Bukan malah cuma mengerti makna tersurat dan secara sareatis saja , sehingga menjadi bersifat radikalis, egoistis dan materialis ( tidak mau memahami metafisis). Demikian pembelaan dari saya. Atas nama ADAMMAKNA KOOPERATIF INDONESIA , MAKSAR INDONESIA KOOPERATIF DAN SATRIO PININGIT KOOPERATF INDONESIA. TTD ; KARJANAGA.

  • shapda chandra gutama8 years ago

    berperilaku luhur kepada sesama manusia salam sapta darma ,saudara saudara sapta darma tetap sabar menjalani ini semua