NASIONAL

Waspada Risiko Bencana Mengintai Pemudik

" jalur pantai utara (pantura) Jawa berisiko terjadi banjir rob. Sementara untuk jalur pantai selatan, rawan tanah longsor."

Muthia Kusuma Wardani

banjir
Warga mendorong pengendara yang motornya mogok usai menerobos banjir di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/4/2024) FOTO: (Antara/Sulthony Hasanuddin)

KBR, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi terjadi cuaca ekstrem di Pulau Jawa saat arus mudik Lebaran mulai Jumat, besok hingga 11 April 2024. Mengingat saat ini Indonesia tengah memasuki masa pancaroba, peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Akibatnya, perubahan cuaca bisa terjadi secara tiba-tiba.

Terbaru, kasus bencana banjir setinggi hampir dua meter melanda belasan RT di Jakarta. Cuaca ekstrem juga mengakibatkan jalanan ambles di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Jawa Barat (Jabar).

Di lain pihak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan sejumlah titik jalur mudik rawan bencana.

Juru bicara BNPB, Abdul Muhari mengatakan berdasar data historis kebencanaan BNPB dalam 10 tahun terakhir, jalur pantai utara (pantura) Jawa berisiko terjadi banjir rob. Sementara untuk jalur pantai selatan, rawan tanah longsor.

“Jadi kalau untuk bencana banjir karena BMKG juga mengeluarkan informasi potensi cuaca ekstrem dalam minggu pertama bulan April, maka untuk potensi banjr di jalur mudik pantura masih cukup tinggi khsusunya yang kita tahu di Jawa Tengah kemarin cukup signifikan ada sembilan kabupaten/kota (terdampak banjir),” jelas Abdul kepada KBR, Kamis (4/4/2024).

Juru bicara BNPB, Abdul Muhari menyebut, titik rawan bencana juga terjadi di luar Pulau Jawa. Semisal di Sumatera, kata dia, di jalur timur Sumatera rawan terjadi banjir. Sementara jalur lintas tengah dan barat secara umum rawan longsor. Dia mengimbau pemudik mewaspadai risiko tersebut, apalagi dalam dua bulan terakhir di wilayah itu terjadi banjir bandang dan tanah longsor.

Dia memastikan, risiko kebencanaan itu sudah dikoordinasikan dengan perwakilannya di daerah, serta jajaran pemerintah di wilayah rawan bencana. Salah satunya Badan Nasional Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kepala BPBD setempat, Syahruna, memastikan telah mendirikan dua posko penanggulangan bencana untuk mengantisipasi pohon tumbang, longsor, dan bencana lainnya.

Desakan agar pemerintah daerah dan jajarannya untuk menguatkan mitigasi bencana di jalur mudik juga disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Budi mencatat ada 115 titik rawan banjir di jalur mudik Pulau Jawa. Dua wilayah di Jawa tengah menjadi sorotan utama, yakni Semarang dan Demak lantaran rawan diterjang banjir dan rob.

"Titik-titik yang sebagai tempat-tempat kemungkinan banjir, memang secara khusus untuk Semarang dan Demak menjadi catatan karena rob baru terjadi, bisa saja terjadi lagi. Dan oleh karenanya dalam rakor yang kita adakan, kita minta kepada PUPR dan juga pemda untuk mempersiapkan apabila itu terjadi," kata Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Risiko bencana saat arus mudik juga rawan terjadi di wilayah perairan.

PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Ferry Indonesia memastikan sudah menyiapkan serangkaian persiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu penyebrangan pemudik.

Sekretaris Perusahaaan PT ASDP Ferry Indonesia, Shelvy Arifin mengatakan, cuaca ekstrem tidak dapat dihindari, namun pihaknya berusaha mengantisipasi risiko buruk.

"Namun yang sudah kami persiapkan adalah yang pertama kembali lagi karena kami sebagai operator pelabuhan tentunya sarana dan prasarana di pelabuhan kami siapkan dengan baik. Misalnya ruang tunggu kemudian mushola, toilet, tempat makan gitu ya. Kami pastikan itu semua tersedia dan memang cukup nyaman untuk para pengguna jasa gunakan," ucap Shelvy dipantau dari YouTube Kominfo, Kamis, (4/4/2024).

Sekretaris Perusahaaan PT ASDP Ferry Indonesia, Shelvy Arifin mengeklaim telah berkoordinasi dengan BMKG dan otorita pelabuhan untuk menentukan keamanan pelayaran. ASDP juga menyosialisasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan saat cuaca ekstrem, kepada Anak Buah Kapal (ABK) dan seluruh petugas kapal maupun petugas pelabuhan. Dia mengimbau pengguna jasa kapal mematuhi setiap arahan petugas.

Lantas apa usulan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) agar mudik aman di tengah ancaman risiko bencana?

Simak informasi selengkapnya dan berbagai informasi pilihan KBR lainnya di podcast KBR Sore di www.kbrprime.id, spotify dan platform lainnya.

Baca juga:

  • BMKG
  • BNPB
  • #MPBI
  • Banjir
  • Cuaca Ekstrem
  • tanah longsor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!