Article Image

DISKO

Tekanan Finansial jadi Tekanan Mental?

"Ngutang Sampai Kena Mental"

KBR, Jakarta- Masih ingatkah kasus bunuh diri sekeluarga yang sempat menghebohkan masyarakat di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz, Penjaringan, Jakarta Utara, Maret Lalu.

Meski bunuh diri itu bisa terjadi karena banyak faktor. Namun, salah satu dugaan yang muncul di permukaan adalah kasus tersebut dipicu hutang peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang menggunung.

Tentu ini bukan kejadian pertama. Pada 2023 silam, kasus seperti ini pernah terjadi juga di Malang. Hasil penyelidikan polisi juga menunjukkan, salah satu faktor yang diduga kuat sebagai penyebabnya adalah hutang menggunung.

Perkara keuangan dan hutang-piutang memang gak bisa dianggap enteng. Ada banyak persoalan mental yang bisa disebabkan oleh lilitan hutang.

Foto: Certified Financial Planner Aline Wiratmaja

Host Podcast Uang Bicara sekaligus Certified Financial Planner Aline Wiratmaja mengakui, kondisi ekonomi di Indonesia itu cukup menantang. Ada berbagai tantangan bagi manusia memulai bisnis, bahkan sekedar memenuhi kehidupan.

" Secara umum memang lagi menantang ya. Karena harga lagi tinggi. Perbankan dan lembaga keuangan, mereka perlu modal lebih besar buat kembangin usaha mereka. Tantangan lain, inflasi bahan pangan. Udah pasti kondisi ekonomi itu gak pernah benar-benar totaly bersih ya, pasti ada uncertainty," kata Aline dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi".

Baca juga:

Gampang Stress, Bagaimana atasinya?

Bulan Ramadhan: Saatnya Belajar Self-Control

Cerita Dokter Noriyu Bertahan saat Gagal Nyaleg sampai Berhasil Bangkit!

Ya meski banyak tantangan, Aline menyebut memang gak ada kepastian soal ekonomi. Jadi ya kadang bisa naik dan bisa turun. Ketidakpastian ekonomi pun bisa dipengaruhi kondisi sosial-politik global.

"Kalau ngobrol bareng pengusaha-pengusaha, mereka bilang, kok daya beli masyarakat tidak sekuat dulu. Muncul dugaan, jangan-jangan karena masyarakat terpinjam pinjol dan judol. Jadi uang buat belanja, konsumsi dan investasinya jadi terbatas. Tapi kami gak tau pastinya," ujar Aline.

?Clinical Psychologist dari @personalgrowthid, Mutiara Maharini

Clinical Psychologist dari @personalgrowthid, Mutiara Maharini mengakui, kondisi ekonomi yang kurang stabil dan kondisi emosi sedang intens. Itu mampu membuat orang jadi impulsive. Tindakan ini juga bisa memicu persoalan perhutangan.

Secara psikologis ada loh yang bisa membantu kita tetap tenang. Kata Mahari, mulai membayar hutang, dari yang paling mampu kita bayar itu bisa membantu mengurangi beban mental.

"Karena kita kalau melihat beban pikiran kita, kadang tuh kita gak liat utangnya berapa juta. Tapi kita lihat ini berapa juta, ini berapa juta, ini berapa juga. Kita melihat jumlahnya aja, utang A,B,C. Pas satu berkurang, kayak udah lega. Padahal ini masalah presepsi," ungkap Mahari.

Jika Anda merasa tertekan secara mental dan memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, anda bisa mengunjungi website Into the Light Indonesia di: www.intothelightid.org

Simak lebih lanjut perbincangan soal menguatkan mental kala dililit utang hanya di podcast Disko (Diskusi Psikologi) di link berikut: